Rabu, 08 April 2009

KISAH SI ONIDUS Part 3

Si Onidus baru saja pulang dari membeli sarapan karyawan/wati dikantornya karena sudah beberapa hari ini office boy tak masuk kerja dengan alasan macam-macam dan juga tanpa kabar berita, sakit juga kepala saya memikirkan ada anggota saya yang seenaknya saja tak masuk kantor, sebagai yang bertanggungjawab pada operasional kantor, saya harus menjamin agar kebersihan, kenyamanan dan aktivitas kantor berjalan lancar. Dikarenakan oleh itu saya minta kesediaan teman-teman security mau dengan ikhlas membantu saya dan kosekwensi terhadap office boy akan segera saya bicarakan dengan pemimpin kantor. Alhamdulillah walaupun kurang tidur tetapi teman-teman security dengan semangat, bahu-membahu mengatur waktu agar kantor tetap bersih, aman dan nyaman baik untuk karyawan maupun nasabah.
Kembali pada mitos Si Onidus waktu masuk dinas pagi diawal tahun 2007 yll, pagi itu memang pagi yang sangat menegangkan bagi saya karena berdasarkan kesepakatan dengan Bapak Pemimpin kami telah melayangkan surat panggilan kepada si office boy agar datang kekantor untuk menyelesaikan permasalahan. Si Onidus berpakaian rapi putih biru seragam PDH kebanggaannya hari itu berdiri menjaga pintu masuk kantor dan terlihat kantor mulai ramai dikunjungi nasabah, karyawan/wati pun mulai sibuk dengan aktivitas pelayanan sedangkan saya saat itu diruang kerja saya sedang melayani tamu dari dinas kecamatan dan karena membutuhkan persetujuan yang bukan wewenang saya jadi perlu melibatkan pemimpin, kala itu saya ajak tamu kecamatan keruangan Bapak Pemimpin. Ketika diruangan beliau saya melihat permasalahan bisa dihandlenya saya meminta izin kembali keruangan saya untuk melanjutkan pekerjaan yang menumpuk dimeja. Tak beberapa lama si office boy datang menemui saya sambil membawa surat panggilan dengan berpakaian bebas, memakai jacket kulit dan terlihat ketegangan diwajahnya walaupun ia memaksa untuk tersenyum, tak banyak yang dibicarakan dia hanya ingin menghadap pemimpin sebentar katanya, saya bilang beliau ada tamu tunggulah sebentar. Beberapa saat terlihat tamunya keluar dari ruangan dan si office boy berdiri mau langsung menuju ruang pemimpin tetapi, “sebentar bang, biar saya kabari ke bos dulu” kata saya mencegah dan saya langsung berjalan keruangan pemimpin yang kebetulan berhadapan dengan ruangan saya, rupanya si office boy ada dibelakang saya dan menunggu diluar pintu ruang pemimpin. “Pak, bang xxxxx mau ketemu pak, terkait surat yang kita layangkan untuk dia semalam pak”, kata saya dan dijawab pemimpin ,“boleh suruh dia masuk”. Belum sempat saya ajak si office boy untuk masuk dia langsung menuju kearah pemimpin dan memukul dada pimpinan, saya saat itu coba menenangkan dengan memegang tangan kiri si office boy namun saya didorong kesamping dengan tangan kirinya dan tangan kanannya mengeluarkan sesuatu dari balik jacket kulit yang ternyata sebilah keris yang panjangnya kurang lebih sejengkal orang dewasa dan coba menghunuskannya kearah bapak pemimpin, karena terdesak kebetulan bapak pemimpin berada


dibelakang meja langung mengambil stick golf yang materialnya besi murni dan coba mempertahankan diri, sedangkan saya saat itu masih memegang sebuah pena dan sangat tidak tepat kalau mengambil keputusan tetap berada diarena itu. Alhasil langkah seribu saya ambil langung turun ke lantai bawah untuk memangil security atau polisi saat itu, “Onidus, cepat keatas, bang xxxxx lagi mengamuk tu” kata saya terburu-buru. Si Onidus naik ke atas melalui tangga dan menurut teman-teman yang berada diruang atas lucunya hanya berdiri di ujung tangga melihat aksi sijagoan diruang pemimpin. Semuanya begitu cepat, si office boy kabur, bapak pemimpin sibuk menelepon petinggi AL dan Polisi, anehnya lagi ketika saya mau kembali naik ke lantai atas, dilantai bawah berselisih jalan dengan si office boy dan dia menjabat tangan saya dan mengatakan,” saya minta maaf melakukan ini pak” begitu si office boy berbicara dengan wajah memelas. Sedangkan teman-teman lain sudah mengerumuni ruang bapak pemimpin ketika saya juga udah berada disana untuk memastikan apakah sudah aman termasuk juga si onidus tampak tegang juga. Singkat cerita perselisihan berakhir damai dihadapan petugas kepolisian dan si office boy pun tidak lagi diperpanjang kontraknya, tak beberapa lama masuklah Wahab 2 si baby romeo sebagai penambah keceriaan dan kebingungan umat dikantor tercinta.
Dipikir-pikir mungkin saja kebetulan kejadian itu saat si Onidus dinas pagi tetapi ada lagi ada lagi ada lagi kejadian yang tak kalah heroic si Onidus, tetapi tidak perlu detail kita ceritakan disini sebut saja kejadian terbakarnya blok amper meteran listrik ruko sebelah kantor yang juga hampir membakar amper meteran listrik kantor, Alhamdulillah berkat kesigapan si Onidus dengan racun api yang berat isinya 7 kg berhasil menghindari dan memadamkan kebakaran. Begitu juga kejadian lain yang juga saat si Onidus dinas pagi, terjadinya kebakaran warung makan yang berada persis di depan kantor hanya dibatasi jalan raya. Si Onidus pahlawannya, bagaimana tidak dengan posturnya seperti diceritakan di Part # I, dia sanggup mengangkat tabung racun api yang berat isinya 7 kg sambil mengarahkan semprotannya kearah kobaran api dengan jarak cukup dekat, bahkan masuk kedalam warung sendirian sambil mengangkat tabung racun api tadi tanpa berpikir-pikir panjang, akibatnya api dapat dijinakkan dan onidus wajah dan pakaiannya hancur habiiiis terkena siraman air oleh penduduk sekitar (sebagian besar karyawan ikut berpartisipasi membantu memadamkan kebakaran warung yang juga merupakan debitur). Selanjutnya lagi-lagi ada kejadian, pintu khazanah tidak bisa dibuka juga saat si Onidus masuk pagi yang akhirnya terpaksa dilakukan penanganan serius dengan menjebol dinding beton dengan material terbaik yang sangat susah menembusnya. Pokoknya banyak lagi kejadian yang memusingkan kepala yang tak tersebutkan disini tetapi bukan sulap bukan sihir, percaya atau tidak ini adalah kenyataan kalau si Onidus dinas pagi hati jadi was-was alias cemas. Mitos ini santer terdengar diinternal kantor si Onidus dan si Onidus tetap setia menjalankan tugasnya sehari-hari dengan senjata pamungkasnya bukan pistol ataupun sangkur yang selalu tergenggam tetapi dengan handphonenya yang cashingnya udah luntur lirik ini lirik itu, download ini dan itu dan kini sibuk berbisnis lewat dunia maya lewat blognya yang cukup terkenal dikomunitas blogger nasional…he..he..he…………………(bersambung)


Read More..

3 komentar:

the beauty of riau mengatakan...

onidus memang luar biasa, hal yang pantas ditiru oleh anak muda sekarang, anak muda sekarang disibukkan dengan free seks, pesta narkoba, contoh tu om onidus

Dinoe mengatakan...

He..he.. part 3 panjang ceritenye ni bang...kreatif bg idenye...bang klu ade ulo-ulo siket lah..he...he slm buat saza

attayaya mengatakan...

salam dari pekanbaru
ntar singgah ke depan kuburan keramat dekat tugu pensil ye