Senin, 10 Agustus 2009

BUNGA KREDIT RATA2 MASIH DOUBLE DIGIT

Dengan terus turunnya tingkat suku bunga BI atau BI Rate 25 basis poin lagi, hingga menjadi 6,5 % belum diikuti dengan penurunan suku bunga kredit perbankan. Adapun alasannya ada 3 hal sbb :
Pertama, keputusan pemerintah menerbitkan Obligasi Ritel Indonesia (ORI) dan Surat Utang Negara (SUN) untuk menutup defisit APBN ke pasar tahun ini. Akibatnya terjadi persaingan antara pemerintah dan bank dalam perebutan dana masyarakat dengan mengiming-imingi suku bunga yang menarik, kesimpulannya bank akan tetap menawari kepasar suku bunga simpanan yang tetap tergolong tinggi dan jika sebaliknya bank akan kalah bersaing dengan pemerintah. Untuk sama-sama kita ketahui bank berbisnis salah satunya dengan mengandalkan selisih suku bunga dana dengan suku bunga kredit. Akibatnya suku bunga bank enggan diturunkan.
Kedua, adanya permintaan (demand) Deposan besar yang meminta suku bunga deposito diatas suku bunga penjaminan (suku bunga LPS = Lembaga Penjaminan Simpanan), sehingga kebijaksanaan bank akan sangat terpengaruh agar dapat mempertahanankan deposan dimaksud untuk tidak pindah ke bank lain.
Ketiga, Adanya keinginan pemilik bank untuk terus meningkatkan pendapatan/keuntungan dengan cara mengenakan suku bunga kredit yang besar dari nasabah. Terutama hal ini terjadi pada bank swasta yang sahamnya dimiliki asing.
Mengenai tiga alasan tersebut diatas tidak diragukan lagi mengakibatkan sampai saat ini suku bunga kredit perbankan rata-rata masih tinggi.

Sumber : pengamat perbankan Eko B Supriyanto di Tribun Batam 8-8-2009

Read More..

Kamis, 18 Juni 2009

RENDAH HATI

Bersikaplah rendah hati tetapi janganlah rendah diri, kata-kata ini diucapkan oleh Almarhumah Ibundaku yang tak akan pernah hilang dari ingatanku. Sesungguhnya kerendahan hati ini telah membawa aku mudah untuk bergaul dan memiliki banyak teman, didalam komunitas kecil saja kita akan menjumpai banyak sekali perbedaan, baik perbedaan strata social, suku, agama dan pendidikan. Tentunya kita harus pandai-pandai membawa diri, sehingga kita dapat mengakrabi mereka dan sebaliknya mereka akrab dengan kita. Caranya ya dengan bersikap rendah hati tadi, bukan rendah diri yang disinonimkan dengan Minder. Hakikatnya orang akan senang dianggap penting dan dihormati, dengan menempatkan diri dibawahnya kita sudah dapat menyenangkan hati orang lain. Jangan menonjolkan keegoan, lebih banyaklah mengalah walaupun kita merasa benar, dengan mengalah kita akan dapat menekan emosi dan berfikir lebih jernih. Mengalah bukanlah berarti menyerah kalah, bersikaplah yang wajar dan biasa-biasa sajalah biarkan mereka tahu dengan sendirinya. Kalau mereka menghormati kita janganlah karena jabatan kita, tetapi karena sikap dan prilaku kita yang memang pantas untuk dihormati. Sebagai renungan ada ungkapan yang mengatakan “seribu kawan itu sangat sedikit, tetapi satu orang lawan sangatlah banyak”. Banyakpun kawan yang kita miliki tak akan membuat kita puas dan terasa kurang tetapi satu orang saja lawan akan membuat pikiran jadi pusiiiiiiing. Ingatlah selalu bahwa Hatimu adalah Rajamu, semoga hati kita selalu bening, ibu ....pesan mu kan ku ingat selalu dihati ku.

Read More..

Senin, 08 Juni 2009

INTERNATIONAL MOTOCROSS BINTAN

Beberapa hari yang lalu pergi nonton International Motocross Tour the Bintan Open Championship Gubernur Cup III di Sirkuit Sei.Lekop Km.23 Kijang – Bintan. Sungguh suatu suguhan hiburan yang cukup menarik bagi saya dalam mengisi weekend pada 7 Juni 2009. Pelaksanaan perhelatan dinakhodai Ikantan Motor Kepri (IMK).

Sirkuit Sei.Lekop sungguh berbeda dan memiliki kelebihan dengan sirkuit lain yang ada didunia, yaitu letak keberadaannya di bawah kaki gunung Lengkuas dengan pemandangan perbukitan nan hijau. Sirkuit ini juga telah memenuhi standar internasional sesuai standarisasi dari Federation International Motorcycle (FIM).

Crosser2 yang turun dari Region Sumatera dan Kepri ada Medan, Pekanbaru, Batam, TB.Karimun dsbnya serta juga dari klas International turun pula crosser dari Australia, New Zealand, Iceland, Thailand, Malaysia, Singapura dan Philipina.

Meskipun saat menuju ke sirkuit hujan deras, tak mengurung niat saya, namun saat tiba dilokasi cuaca sungguh bersahabat kira2 suhu saat itu +/- 30 derajat.

Saat peserta 125 CC International, ada yang sangat menarik yang ditunjukkan oleh salah satu peserta dengan menyuguhkan tontonan yang sangat aktraktif dan menghibur meskipun dia tidaklah diumumkan sebagai pemenang karena jauh tertinggal dari peserta lain yang waktu itu ditempat pertama adalah dari peserta Australia.

Semoga ajang setingkat International seperti ini bisa mengurangi aksi kebut-kebutan liar dijalan raya oleh anak-anak muda di Kepri. Dan semoga bisa menjadi Added Value bagi kota Tanjungpinang khususnya dalam upaya mempromosikan daerahnya. Informasi lebih lengkap kunjungi http://www.ikatanmotorkepri.blogspot.com/



Read More..

Rabu, 03 Juni 2009

Prita Mulyasari

Berani mengkritik, berpikiran kritis maka siap-siaplah menanggung risiko bisa digugat pidana dan perdata oleh pihak yang mengaku tercemar nama baiknya atau merasa terhina.
Jika menyampaikan pendapat di mailing list saja bisa diancam pasal pencemaran nama baik, ke mana lagi kita mesti menyuarakan aspirasi? Apa dari ngerumpi ibu-ibu tetangga? (ah ngerumpi tidak mengena sasaran dan bagi yang memiliki wawasan yang baik mereka akan lari ke mailing list, bisa blog, facebook dan media lainnya)
Katanya Baik buruknya nasib konsumen ditentukan maju tidaknya penerapan pelayanan publik di sebuah negara, dalam hal ini keluhan warga.(Bangsa ini lagi banyak ujian atas apa saja yang sudah ditelorkan….entahlah)
Saya yakin isu terakhir yang berkembang dan sangat menjadi perhatian public setelah Antasari Azhar, Manohara OP, Blok Ambalat adalah Prita Mulyasari yaitu seorang Ibu muda (32 thn) Ibu dari dua anak kecil ini yang semula hanya berkeluh kesah terhadap pelayanan yang diterimanya di Rumah Sakit Omni Internasional Hospital Alam Sutera Tangerang di sebuah miling list. Apa yang terpikirkan dan menjadi penolakan bathinnya bahwa RUMAH SAKIT itu telah melakukan penipuan dan kelalaian. Akibat yang mesti ia terima adalah mendapatkan tuntutan hukum dari pihak RUMAH SAKIT Omni. Karena surat yang ia tujukan ke Manajemen RUMAH SAKIT menurutnya tak ditanggapi dengan positif, maka wajarlah ia berbagi pengalaman/curhat kepada teman-temannya. Akibat berbagi pengalaman itu, Prita kini tengah menghadapi tuntutan hukum dari RUMAH SAKIT Omni. Pasalnya: pencemaran nama baik dan terakhir diinformasikan di Media TV bahwa statusnya saat ini adalah tahanan kota dan diawasi ketat dengan alasan takut beliau menghilangkan barang bukti atau lari seperti halnya penjahat kerah putih (Berlebihan Sekali)……
Harusnya hal yang dibuat oleh Ibu Prita disikapi pihak RUMAH SAKIT sebagai salah satu perbaikan pelayanan didalam operasional sehari-hari, dan sesungguhnya mereka telah melakukan hal yg seharusnya dibuat yaitu menggunakan hak jawab dengan memanfaatkan media dan bantahan di mailing list (ya udah cukuplah itu).
Hal ini bagaikan warning bagi berkembangnya dinamika berbagi informasi dan pengetahuan. Termasuk bagi komunitas blogger dan apa yang harus diperbaiki dari undang-undang yang diusung RUMAH SAKIT tersebut (UU ITE).
O..iya, jangan-jangan hal ini dipolitisir juga mengingat ada pilpres dan pilwapres….

Sumber bacaan Detik.News
Sumber gambar Facebook

Read More..

Senin, 01 Juni 2009

UJIAN KEDAULATAN NKRI

Apa yang anda pikirkan atau apa yang anda ingat ketika mendengar kata Malaysia, Negara yang santun-kah? Negara tetangga Indonesia-kah? Ganyang Malaysia-kah? Genting Hightland-kah? Menara kembar petronas-kah? Mahathir Mohammad-kah (karena cukup legendaries) atau Siti Nurhaliza. Tetapi saat ini yang jelas yang terpikirkan dan yang kita ingat akhir-akhir ini adalah nasib TKI, Manohara AP dan pelanggaran kedaulatan NKRI .

Bicara NKRI maka harus bicara Amanat Panglima Besar Jenderal Soedirman kepada Anggota Angkatan Perang, 17 Agustus 1948 yang bunyinya sbb :

"Sebagai negara, kita telah tjukup mempunjai pantja indera. Negara ada. Pemerintah ada. Tentara ada. Rakjat ada. Kalau kita sekarang tidak mempunjai keinginan untuk terus merdeka, samalah artinja dengan baji jang tidak mau mendjadi manusia sempurna. Baji akan tetap tinggal mendjadi baji, digendong, ditimbang. Ia lebih dahulu lumpuh sebelum tumbuh."

25 Mei 2009 menjelang fajar mereka AL Malaysia dengan kapal perang KD Yu - 3508 (kapal perang TLDM jenis fast attack craft - gun) didapati telah masuk perairan Ambalat yang merupakan wilayah perairan Indonesia. Hal ini terdeteksi KRI Untung Suropati yang sedang berpatroli dan mendapati mereka AL Malaysia telah melewati batas sejauh 12 Mil laut masuk keperairan Indonesia, setelah diusir TNI AL malah mereka masih main2 kewilayah timur Ambalat. Karena peringatan terakhir tidak diindahkan KRI untung Surapati terpaksa menggiring mereka untuk menjauh dari wilayah perairan Indonesia. Untuk informasi kita bahwa KRI Untung Suropati bersama-sama dengan KRI Hasanuddin pada hari sebelumnya mengusir KD Baung - 3509. Pada hari yang sama pula, helikopter Malaysian Maritime Enforcement Agency memasuki wilayah udara NKRI. Begitu juga dengan pesawat Beechcraft TLDM melakukan pelanggaran kedaulatan wilayah udara NKRI sejauh 40 mil laut http://www.tandef.net

Ada apa ini sebenarnya? Mengapa mereka seenaknya bermain, bermanufer kewilayah perairan Indonesia. Ini sindiran pedas terhadap kita bangsa Indonesia, ini pukulan dan tamparan keras terhadap kita bangsa Indonesia. Mereka seenaknya mengatakan “salah membaca peta” dan kita menerima alasannya dengan tangan terbuka demi stabilitas bangsa dan Negara.

Jakarta (ANTARA News) menulis, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menegaskan bahwa masalah kedaulatan dan keutuhan negara merupakan kepentingan nasional yang tidak dapat dikompromikan.
"Upaya untuk menegakkan kedaulatan dan keutuhan negara, kita laksanakan dengan berbagai cara," kata Presiden, dijelaskan Kepala Negara bahwa upaya untuk menegakkan kedaulatan dan keutuhan negara dilaksanakan mulai dari pendekatan yang paling lunak hingga paling keras.
Dari pengalaman sejarah bangsa Indonesia dalam menangani permasalahan ancaman kedaulatan tersebut, kata Presiden, beragam cara dan pendekatan telah dilakukan. Namun di era demokrasi dan reformasi sekarang ini, sejauh mungkin pemerintah menggunakan cara-cara yang damai dan persuasif yang mengedepankan pendekatan keadilan dan kesejahteraan.

(sumber foto wikipedia)

Read More..

Minggu, 17 Mei 2009

TAK

Awan hitam gelap mencekam dihening malam

Terbawa aku dialun desiran angin gelap suram

Walau aku tahu bahwasanya engkau bersenda gurau

Lelapkan menanti mata hati ku yang cemas serta galau

Ah……..biar dituang air di gelas retak

Tak kuasa

Tak berdaya

Tak tertahan……tertumpah jua dan pecah

Gurauan mengundang birahi

Gurauan mengundang geli

Gurauan mengundang caci

Gurauan mengundang benci

Terus teruslah bergurau….tenggelam dalam malam

Ah…..biar diinjak jemari kaki ini patah

Tak kurasa

Tak ku iba

Tak berdaya….mengangkat otak ku yang tumpah ruah dengan kebuntuan

Pagi kan kembali kuraih lagi ketenangan dan kedamaian



Read More..

Kamis, 14 Mei 2009

HUKUM PARETO

Implementasi Hukum Pareto atau Hukum 20/80 dari Vilvredo Pareto :
Hanya sekitar 20% nasabah perbankan memberi konstribusi penghasilan sekitar 80% (nasabah korporat atau perioritas) pada revenue dan keuntungan bank tersebut.
Hanya sekitar 20% dari seluruh produk memberi konstribusi pada 80% revenue perusahaan.
Hanya sekitar 20% karyawan yang bekerja sangat produktif dan menghasilkan konstribusi 80%.
Sekitar 80% isi sebuah buku tercakup dalam 20% halaman buku tersebut.
Dalam setiap pesta, 80% makanan dihabiskan oleh sekitar 20% tamu.
(diolah dari John C.Maxwell)
Pada setiap perubahan yang terjadi hanya segelintir orang yang bergerak dan menyelesaikannya. Yang lain menyusul dan menyusul. Sangat perlu menyebarkan virus agar kita tidak segera keletihan, hilang arah, bertabrakan (karena ingin cepat-cepat melihat hasil), atau malah gagal.
Read More..

Selasa, 05 Mei 2009

bi rate turun lagi


BI Rate merupakan suatu kebijakan moneter pemerintah melalui Bank Sentral yaitu Bank Indonesia. Kebijakan penurunan dan kenaikannya merupakan kebijakan yang kondusif untuk memenuhi permintaan domestik serta untuk menjaga stabilitas ekonomi dalam jangka menengah, penurunan BI Rate sangat perlu untuk mengurangi ketidakpastian dan kerentanan baik disektor keuangan maupun rill, namun kebijakan penurunan harus diikuti dengan kebijakan stimulus fiscal yang dijanjikan pemerintah. BI Rate juga merupakan salah satu referensi bagi perbankan untuk price margin produk landing dan funding-nya, bila BI Rate turun maka cost of fund turun dan dimaintanance margin tertentu agar sustainable. Efek langsung terhadap penurunan BI Rate juga sangat tepat dalam memberikan pilihan terhadap bank atas dana yang menganggur karena mendapat bunga yang rendah mendingan diberikan ke sektor produktif atau rill. Yang menjadi tantangan perbankan saat ini adalah dengan turunnya BI Rate bagaimana cara dan upaya untuk menurunkan bunga simpanan yang akhirnya dapat menurunkan bunga pinjaman. Sudah diketahui bersama respon perbankan atas penurunan suku bunga BI Rate terhadap penurunan suku bunga kredit tidak secepat respon pada saat BI Rate naik,adapun hal itu dikarenakan ada tahapan-tahapan penyesuaian yang membutuhkan waktu cukup lama. Misalnya floating 3 bulan dan Fix bisa 1 tahun inipun kalau dalam situasi ekonomi yang normal jika saat krisis seperti saat ini bisa memakan waktu yang lebih lama lagi. Tidak dipungkiri beberapa bank termasuk bank plat merah sudah menurunkan tingkat suku bunga kreditnya antara 0,5 % hingga 1 % hingga saat ini, sementara BI Rate pada Desember 2008 bercokol pada angka 9,25 % dan di 5 Mei 2009 sudah menjadi 7,25 % atau 200 basis poin (bps). 

BI dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) pada Selasa (05/05) kembali memangkas bunga acuan BI Rate dari 7,5 persen menjadi 7,25 persen, mengingat laju inflasi semakin landai. Pada April terjadi deflasi 0,31 persen dan inflasi tahunan 7,31 persen. Bank Indonesia menilai, sampai saat ini kondisi perbankan nasional tetap terjaga baik. Rasio kecukupan modal masih cukup tinggi, yakni 17,4 persen dengan Gross Non Performing Loan (NPL) tetap terkendali di bawah 5 persen. 

Sementara itu likuiditas perbankan, termasuk likuiditas dalam pasar uang antarbank, menurut BI, semakin membaik, demikian juga dengan Dana Pihak Ketiga (DPK) meningkat. Namun diakui BI, penyaluran kredit dalam triwulan I-2009 masih belum optimal. BI berharap kredit akan meningkat dalam triwulan II-2009. BI menilai, gambaran dan perkembangan ekonomi global yang membaik direspons secara positif seperti terlihat dari berbagai indikator keuangan, seperti indeks pasar saham dunia, dan spread premi risiko yang menurun tajam.

Hal ini mendorong kembalinya modal masuk ke emerging markets termasuk ke Indonesia, yang berdampak pada penguatan mata uang Rupiah, peningkatan indeks harga saham gabungan dan perbaikan yield surat utang negara. "Namun, Bank Indonesia mencermati bahwa perekonomian dunia diperkirakan masih mengalami kontraksi meskipun dengan laju yang melambat, Bank Indonesia memperkirakan perekonomian Indonesia 2009 masih akan berada pada kisaran 3-4 persen, didukung oleh permintaan domestik yang cukup baik, disertai kinerja ekspor yang lebih baik dari perkiraan semula. Sementara itu inflasi 2009 diperkirakan dapat mencapai batas bawah kisaran 5-7 persen. Adapun cadangan devisa Indonesia pada akhir April 2009 meningkat mencapai 56,57 miliar dollar AS.

BI harus lebih berhati-hati, sebab, jika bunga terlalu kecil, ia khawatir para pelaku pasar akan banyak berpindah ke dollar Amerika Serikat (AS). Bahkan, mereka akan memindahkan investasinya ke negara lain. Hal itu bisa saja terjadi karena investasi di Indonesia dinilai sudah tidak menarik, Pemangkasan suku bunga acuan karena ada beberapa kondisi yang cukup mendukung BI melakukannya, semisal, tren penguatan nilai rupiah dalam beberapa hari terakhir.
   
Nilai rupiah menurut kurs tengah BI pada tanggal 1 Mei ini menguat menjadi Rp 10.655,00, dibandingkan dengan dua hari sebelumnya Rp 10.859,00 per dollar AS. Sementara itu, pada perdagangan kemarin (3/5) rupiah kembali menguat menjadi Rp 10.485,00 per dollar AS. Selain itu, lanjut dia, penguatan indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) juga membuat banyak dana masuk ke Indonesia. Harapan dengan penurunan BI rate, akan ada sentimen positif yang dapat menjaga tren kenaikan harga saham. Terutama, milik emiten-emiten perbankan. Apalagi, hal itu bisa menjadi pertimbangan BI untuk bisa kembali memangkas suku bunga. Akan tetapi, kemungkinan penurunannya lagi tidak akan banyak berpengaruh pada suku bunga bank.

Kondisi ini karena hingga sekarang kalangan perbankan akan lebih memilih berhati-hati dan tidak terlalu agresif untuk meningkatkan kredit. Salah satunya, karena mereka mewaspadai peningkatan tingkat kredit macet "Non Performing Loan/NPL". Perbankan masih melihat kondisi makro ekonomi dan menyediakan cadangan likuiditas agar posisi tetap aman, namun kalangan perbankan diprediksi akan memangkas suku bunga secara agresif setelah semester satu ini. Saat ini, mereka masih menunggu perkembangan stabilitas keamanan dan politik pasca-pemilihan Presiden 8 Juli 2009. Saat ini, bank akan lebih banyak berkonsolidasi secara internal dan merancang rencana ekspansi pada semester kedua. Selain itu, perbankan juga tidak akan secara terus-menerus membiarkan dananya tersimpan di SBI yang bunganya terus menurun. Ke depan, mereka akan berupaya meningkatkannya agar catatan perolehan labanya tinggi pada akhir tahun.

Penurunan BI Rate selalu saja dikaitkan dengan inflasi. Inflasi itu sendiri adalah suatu keadaan perekonomian yang ditandai oleh kenaikan harga secara cepat sehingga berdampak pada menurunnya daya beli; sering pula diikuti menurunnya tingkat tabungan dan investasi karena meningkatnya konsumsi masyarakat dan hanya sedikit untuk tabungan jangka panjang ; menurut ilmu ekonomi modern, ada dua jenis inflasi yaitu inflasi karena dorongan biaya (Cost Push Inflation) yaitu kenaikan upah memaksa industry untuk menaikkan harga guna menutup biaya upah dalam kontrak baru yang mengakibatkan adanya pola siklus upah dan harga yang lebih tinggi, pengendaliannya lebih baik dengan perlambatan tingkat pertumbuhan perekonomian daripada melalui kebijakan moneter ataupun fiscal. Sedangkan yang kedua inflasi karena meningkatnya permintaan (Demand Pull Inflation) yaitu permintaan yang tinggi atas kredit merangsang pertumbuhan produk nasional bruto yang selanjutnya menarik harga lebih lanjut keatas. Menurut ahli ekonomi, mereka percaya bahwa inflasi karena meningkatnya permintaan dapat dikendalikan melalui kombinasi kebijakan bank sentral dan kebijakan departemen keuangan, misalnya kebijakan uang ketat oleh Bank Sentral dan pengendalian pengeluaran oleh pemerintah.

Menurut ekonom diperkirakan BI Rate bisa sampai ke level 7 % hingga akhir tahun 2009 dan idealnya BI Rate harus berada sekitar 100 – 200 bps diatas angka Inflasi, agar bisa memberikan insentif atau sweetener bagi orang atau lembaga yang berinvestasi di SBI. Kondisi ini sangat tergantung dari peran pemerintah menjaga kombinasi harga yang rendah, supply dan demand yang stabil, panen raya dan yang jelas terhindar dari bencana alam.

Sebagian sumber dikutip dari Kompas.Com



Read More..

Senin, 04 Mei 2009

Kutbah Jum'at 10 April 2009

Meluruskan makna hari wafat Isa Almasih pada tanggal 10 April 2009. Sebelumnya mohon maaf atas informasi yang mungkin salah saya sampaikan, karena murni yang saya dituliskan disini hanya berdasarkan kekuatan ingatan dan maaf belum dicros dengan literature yang lain.

Jum’at (24/04) sekitar jam 12.05 siang, azan pertama berkumandang dari Mesjid yang tidak terlalu jauh dari kediaman saya, mengajak saya dan kaum muslimin disekitarnya untuk menunaikan ibadah shalat Jum’at berjamaah. Mendengarkan kutbah Jum’at waktu itu, sangatlah menarik untuk disimak selain dari isi kutbah yang padat berisi pesan, tetapi juga dibawakan oleh seorang ustadz (lupa namanya) yang berperawakan tinggi besar, bersih dan memiliki suara lantang serta jelas.

Sejujurnya saya sangat jauh dari menguasai, memahami, mendalami segala sesuatu tentang ilmu agama yang saya anut. Namun pasti kita semua setuju, bahwa kita wajib untuk terus untuk menjadi lebih baik.

Dikesempatan tersebut saya duduk dipojok kanan baris shaf ke-4 arah kiblat, tak sengaja saya melihat kesekeliling jemaah Jum’at begitu tekun mendengarkan penyampaian kutbah yang juga merupakan salah satu rukun sahnya shalat Jum’at.
Sedikit yang dapat ditarik dari kutbah tersebut sesuai dengan judulnya adalah mengajak kita untuk memaknai dengan benar tentang peringatan hari wafat Isa Almasih pada tanggal 10 April 2009.

Selama ini telah tidak kita sadari dan secara tidak langsung seperti bentuk pengakuan bahwa pada tanggal 10 April 2009 itu adalah benar kita memperingati hari wafatnya Isya Almasih yang sesungguhnya telah jelas dituangkan di Al-Qur’an di surah An-Nisa’ ayat 157 bahwa Nabi Allah Isya bukanlah yang wafat di salib ketika itu, tetapi atas kehendak Allah SWT yang menjadi/menggantikan Isya diwaktu itu adalah seorang Shibie (menyerupai) Nabi Isya yang dipilh Allah dari satu diantara 12 orang murid/pengikut Nabi Isya, sedangkan Nabi Isya telah diselamatkan Allah SWT dalam kejadian itu. Apa yang bisa dimaknai adalah keterangan tanggal pada tiap-tiap kalender yang berada didepan kita saat ini, dirumah kita, dikantor, di restoran malahan di Mesjid dan sebagainya. Alangkah lebih baiknya penulisan keterangan tanggal pada kalender yang diproduksi selanjutnya tertulis dengan keterangan ; wafat shibie Isya Almasih bukan wafat Isya Almasih.

Al Ustadz sangat lantang mengutarakan hal tersebut diatas, dan mengajak kita untuk memahaminya secara serius.Sedangkan saya saat itu tanpa disengaja hanya mampu menganggukkan kepala mendengarkan apa yang disampaikan beliau dan mata saya langsung tertuju pada kalender yang tergantung didinding kanan atas persis disamping saya, “Aduh, benar juga ya, di Mesjid sendiri kalendernya juga menuliskan hal yang bertentangan dengan yang disampaikan pemberi kutbah Jum’at ini” miris didalam hati.
Sungguh apa yang dituliskan hanyalah untuk berbagi pada yang sempat singgah dan membaca, Hal ini ditulis bukanlah untuk mengajak perpecahan karena pasti setiap umat agama yang terkait memiliki dasar dan pegangannya masing-masing. Khusus untuk kita kaum muslimin sangat perlu mengklarifikasi hal ini dan menjawab atas apa yang disampaikan oleh pemberi kutbah.

Dan saya sendiri merasa terpanggil untuk sharing dan menuliskannya di blog saya. Terpulanglah kepada kita semua memaknai akan hal ini.



Read More..

Sabtu, 02 Mei 2009

BEDA MANAJER DENGAN PEMIMPIN


Dizaman yang serba sulit saat ini seorang pemimpin akan bisa menjelma menjadi Motivator, Coach, penerjemah, da’i, guru, jenderal atau panglima. Sangat berbeda dengan sebutan formal yang tertera pada surat keputusan pemangku jabatan seperti presiden, direktur, dirjen, sekjen, menteri, kadis, kabag, kasi (pinsi), kapolres, kacab (pincab) dan sebagainya.

Sesungguhnya sebutan bagi pemangku jabatan formal jika di klasifikasikan menurut levels of leadership hanyalah diposisi pemimpin level – 1 yang sebenarnya bukanlah pemimpin melainkan hanya seorang manajer belaka. Dengan memegang posisi menjadi bos karena Surat Keputusan (SK) praktis tidak ada orang lain yang bisa mengganggunya, bawahan ikut karena harus ikut, mereka bekerja karena diharuskan dan diawasi. Tanpa tanda tangan bos, anda tidak bisa melakukan apa-apa. Namun perlu diingat bahwa pemimpin level – 1 sudah merupakan pintu (door) untuk menuju ke level yang lebih baik.

Inilah hal-hal yang membedakan Manajer dan Pemimpin ;

Manajer akan memelihara system yang ada dan bekerja dengan system

Pemimpin akan selalu memperbaharui/menciptakan system baru

Manajer patuh, disiplin, tidak memberi ruang bagi kesalahan

Pemimpin bebas, merdeka, kreatif, berani melakukan kesalahan, tetapi tetap disiplin

Manajer menghindar risiko

Pemimpin berani menghadapi tantangan

Manajer berorientasi disini, hari ini (here & now), learning from the past

Pemimpin berorientasi kemasa depan disuatu tempat berbeda, imaginative (be somewhere one day, learning from the future)

Manajer menciptakan pengikut dan “bawahan”

Pemimpin dasarnya adalah kreativitas dan karakter

Manajer mendasarkan sesuatu berdasar kompetensi dan profesionalisme

Pemimpin tak terlalu lama memikirkan posisi, lebih pada manfaat, nilai dan tanggungjawab

Pilihan ini begitu luas dan anda yang harus menentukan apakah puas hanya menjadi seorang manajer ataukah menjadi seorang pemimpin. Pertanyaannya dimanakah saya dan anda saat ini seorang manajer atau pemimpin?.................................



Read More..

Kamis, 30 April 2009

U U _ ITE

Undang-undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE) telah disahkan DPR-RI pada tanggal 25 Maret 2008 y onlinell. Disatu pihak UU ini bisa menjadi payung hukum atas berbagai transaksi elektronik yang sekarang semakin marak, namun disaat yang sama banyak pihak yang menganggap UU ini bisa menjadi belenggu bagi kebebasan pers.
Sesuai namanya kandungan utama UU ini mengatur berbagai aspek informasi termasuk pemberitaan melalui media elektronik (internet, TV dan Radio). Beberapa pihak terutama dari kalangan media massa mengkhawatirkan UU ini dapat mengurangi kebebasan dalam penyebaran informasi. Hal itu tercermin dari tidak dilibatkannya pihak media massa oleh pemerintah dalam hal ini Kementrian KOMINFO dalam membahas materi rancangan UU tersebut.
Tanggapan yang lebih keras sebagaimana marak ditulis dimedia massa, yaitu menyangkut pembatasan beredarnya situs-situs porno di internet. Banyak yang meragukan efektivitas dari UU tersebut dalam membatasi beredarnya masalah pornografi di dunia maya.
Terlepas dari sikap pro dan kontra itu, sebenarnya kehadiran UU ITE mempunyai arti yang lebih penting dalam mendukung aktivitas perekonomian yang berbasis tekhnologi informasi. UU ITE merupakan payung hukum atas berbagai jenis transaksi elektronik khususnya yang dilakukan oleh dunia keuangan dan perbankan yang selama ini belum terlindungi secara hukum. Fungsi ini yang sebetulnya belum banyak diangkat di media massa, sehingga banyak masyarakat yang belum mengetahuinya.
Semakin banyaknya pengguna internet diakui telah mempu mendukung kemajuan suatu peradaban terutama dalam bidang perekonomian. Namun disisi lain, tidak sedikit modus kejahatan dibidang bisnis dan keuangan yang memanfaatkan kecanggihan teknologi ini. Berbagai tindak kejahatan seperti Carding (penggunaan kartu kredit orang lain untuk kepentingan sendiri secara online) sudah marak terjadi. Malahan Indonesia sering dituding sebagai sarang Carding, sehingga kartu kredit dari Indonesia sempat ditolak dipasar online internasional.
Kasus lain, sudah banyak orang tertipu jutaan rupiah, karena tak sadar telah memberikan informasi mengenai kartu kredit kepada orang lain. Belum lagi berbagai jenis penipuan yang memanfaatkan transaksi elektronik. Para pelaku kejahatan carding dengan cerdik memanfaatkan celah lemah para pemilik kartu kredit.
Dengan diberlakunya UU ITE setidaknya menjadi pedoman dalam pelaksanaan berbagai jenis transaksi elektronik, terutama bagi kalangan perbankan. Lebih lagi karena akhir-akhir ini semakin marak berbagai jenis layanan yang memanjakan nasabah terutama kelompok masyarakat yang tergolong kaya.
Menurut laporan Asia Pasific Wealth Report 2007 yang dikeluarkan Capgemini dan Merryl Lynch pada maret 2007, mencatat diwilayah Asia Pasifik terdapat 2,6 juta orang kaya atau High Net Wort Individual (HNWI), dengan kekayaan rata-rata diatas 1 juta dolar AS. Jumlah HNWI tersebut naik 8,6% dari tahun 2005.
Orang kaya tersebut merupakan kelompok nasabah yang diincar oleh bank dengan tawaran berbagai layanan khusus. Pelayanan khusus yang sering disebut “WEALTH MANAGEMENT” ini semakin popular dikalangan perbankan belakangan ini. Maraknya layanan khusus yang umumnya berbasis transaksi elektronik ini hendaknya tidak mengabaikan prinsip prudential (kehati-hatian) dan kemungkinan terjadinya tindak pidana pencucian uang.
Dikutip dari Kolom Wacana _ Zainal Wafa Compliance News.

Read More..

Rabu, 29 April 2009

BANK [4] THE POOR


Tulisan ini tertuang diblog simple ini karena bentuk keinginan saya untuk berbagi dengan teman-teman tentang sebuah buku yang sempat dibaca hasil buah pikiran Rhenald Kasali,Ph.D tentang RE-CODE your change DNA.
Pada halaman 94 buku itu terurai singkat kisah Muhammad Yunus Ph.D seorang bankir Bangladesh, pakar ekonomi , dan dikenal sebagai penggerak mikro kredit, pada tahun 1974 beliau yang lulusan salah satu Universitas terkemuka di Amerika Serikat melakukan kunjungan lapangan ke Jobra sebuah desa di Bangladesh. Apa yang dilihatnya secara riil disana hari itu telah menimbulkan pengaruh yang sangat besar bagi hidup professor itu dikemudian hari dan pengaruh yang sangat besar pula bagi kehidupan jutaan orang miskin diseluruh dunia.
Saat kunjungan itu ia menemui seorang wanita muda berusia 21 tahun yang sedang membuat kursi dari bambo. Dia sungguh miskin membuat ruang lingkupnya sangat terbatas. Ia bersandar pada dinding tanah untuk menyelesaikan kerjanya. Berapa untungnya yang ia peroleh untuk membuat satu buah kursi bambu itu? Hanya dua cent!! Uang sebesar ini tentu tidak seberapa untuk hidup sekeluarga, bahkan untuk seorang diri sekalipun. Kalau untuk makan saja tidak cukup, bagaimana untuk membeli pakaian, rumah, atau membayar uang sekolah untuk tiga orang anak yang menjadi tanggungannya?
“Betapa malunya saya terhadap diri sendiri. Mereka telah terperangkap pada kemiskinan padahal yang mereka perlukan tidak seberapa dan saya sendiri mampu membantunya,” ujar professor itu.
Dalam bukunya yang berjudul Bank For The Poor, professor itu bercerita beberapa hari kemudian ia datang kembali dengan ditemani seorang mahasiswanya. Disitu ia menjadi sadar bahwa mereka membutuhkan modal yang jumlahnya tidak seberapa.
Karena mereka tak punya jaminan, maka akses ke dunia perbankan tertutup. Maka wajarlah, mereka menjadi sasaran empuk para tengkulak dan rentenir. Mereka harus membayar biaya yang tinggi, tetapi setiap saat mereka membutuhkan, mereka bisa mendapatkannya. Begitu cepat dan mudah, konsekwensinya mereka harus menyerahkan produknya kepada tengkulak itu dengan harga yang rendah. Mereka terjerat kedalam lingkaran setan kemiskinan. Apa yang mereka butuhkan adalah pinjaman tanpa jaminan dengan bunga dan cicilan yang rendah.
Mahasiswa sang professor menghitung berapa jumlah orang yang membutuhkan bantuan pinjaman, wanita yang tadi hanya membutuhkan 22 cents. Sedangkan yang lain membutuhkan kurang lebih sama, ada 42 orang dan total modal yang diperlukan hanya 856 taka (mata uang Bangladesh) atau kurang dari US$27. “Saya tidak memerlukan pemerintah untuk membantu mereka,”ujar professor.
Cerita ini adalah fakta yang menjadi cikal bakal berdirinya Grameen Bank, yaitu bank untuk masyarakat tidak mampu yang memberikan pinjaman tanpa jaminan (collateral). Sebuah sasaran yang dianggap mustahil oleh pemerintah maupun perbankan. Dan Muhammad Yunus, professor tadi adalah pendiri Grameen Bank (berdiri tahun 1976) telah merubahnya.
Bagaimana bisa melihat Kaum Miskin itu sebagai Pasar Aktif?
Kejadian di Jobra tadi menyadarkan professor akan adanya kebutuhan dan bagi ekonom kebutuhan adalah pasar. Pertanyaannya bagaimana merubah kebutuhan menjadi pasar? Sebagian orang tidak melihat pasar ini dan mereka yang melihat sekalipun, tidak mempercayainya. Mereka tidak percaya apa yang dilakukan adalah hal yang benar.
Kalau ditanyakan kepada ekonom mereka akan mengatakan dengan seragam perlunya atau dibutuhkannya peran pemerintah. Bentuknya bisa bantuan, bisa juga kredit mikro. Tetapi lihatlah apa yang akan terjadi dikala bantuan/pinjaman diberikan? Tiba-tiba saja ribuan, bahkan jutaan orang merasa dirinya miskin dan berhak memperolehnya.
“Mereka tidak membutuhkan bantuan pemerintah. Mereka juga tidak butuh pelatihan survival. Mereka tahu persis bagaimana untuk survive. Dari pengalaman kami, dimana-mana diseluruh dunia keterlibatan pemerintah dalam pemberian kredit, apakah kredit mikro ataupun lainnya, tidak berhasil,” ujar Muhammad Yunus. Mereka tidak memerlukan modal dalam jumlah yang besar, tetapi sistem perbankan yang ada tidak memungkinkan mereka untuk memperoleh pinjaman. Maka ekstrimnya adalah jika pemerintah terlibat, hampir pasti sistem ini terpolitisasi.
“Kredit dan pemerintah tidak mempunyai kemistri. Pemerintah harus mengambil jarak terhadap mikro kredit,” katanya lagi.
Lantas bagaimana pasar ini ditumbuhkan?
“Kemiskinan,” adalah ….seperti pohon bonsai. Ia tumbuh kerdil karena akarnya hidup dalam wadah yang terbatas. Akarnya tak cukup kuat untuk mencari makan kemana-mana karena ia dibatasi. Anda bisa saja tumbuh menjadi besar seperti raksasa, tetapi anda tidak pernah menemukan caranya”. Caranya itu akhirnya ditemukan oleh Muhammad Yunus yaitu kaum miskin harus diubah, dari orang kampong biasa, dari orang miskin biasa menjadi seoran wirausaha. Mereka perlu diberi wadah yang lebih besar agar akarnya bisa keluar mencari makan sendiri kemana-mana.
Grameen Bank adalah bank bagi kaum miskin (bank for the poor) di Bangladesh, Grameen berarti Desa atau kampung. Untuk memperoleh pinjaman dari Grameen harus mentaati sejumlah aturan. Grameen hanya memberikan kredit atau pinjaman kepada perorangan/individual yang membentuk kelompok berjumlah 5 orang. Gagasannya adalah memberi tekanan kelompok agar anggota-anggota menjadi lebih bertanggungjawab untuk mengembalikan pinjaman. Cara ini dikenal sebagai sistem “group solidaritas”, dimana setiap anggota kelompok kecil ini bertindak sebagai rekan penjamin pembayaran dan mendukung usaha satu sama lain. Segera setelah pinjaman diterima mereka sudah harus bekerja, berusaha dan mulai mencicil pada dua minggu berikutnya.
Tidak diduga ternyata kaum miskin merespons begitu positif. Mereka percaya inilah jalan keluar, inilah kebebasan yang selama ini digarap oleh kaum rentenir. Hingga tahun 2004 Grameen Bank telah menyalurkan pinjaman mikro sebesar US$4,5 miliar, dengan Recovery Rate sebesar 99%. Lebih dari 3 juta orang telah menjadi nasabah. Stephen Covey, dalam bukunya yang berjudul “The 8th Habit”, mencatat Grameen Bank telah beroperasi dilebih dari 46.000 desa di Bangladesh dan mempekerjakan sekitar 12.000 orang karyawan.
Kata kunci dari Muhammad Yunus adalah untuk membebaskan kaum miskin dengan memberi bantuan tanpa upaya menjadikan mereka sebagai pelaku usaha yang aktif, bukanlah suatu pilihan yang bijak.
Pada awal tahun 2004 Grameen Bank membidik sasarannya yaitu pengemis untuk menjadi nasabahnya. Tak diduga dalam tempo 4 bulan, sudah 8.000 pengemis menjadi nasabahnya. Mereka menjual apa saja. Karena itulah, maka dibulan April target yang semula hanya 10.000 nasabah diakhir tahun dikoreksi menjadi 25.000 nasabah pengemis.
Seperti yang ditulis oleh Mukul Pandya dan Robbie Sheel (2005), Yunus melihat bahwa pengemis yang berhasil berwirausaha akan memasuki cara berpikir baru. Mereka akan dengan sendirinya membuang mangkuk-mangkuk kaleng yang menandai profesi lama mereka. Mereka menjadi wirausahawan, selanjutnya mereka akan membutuhkan atap untuk berteduh dan menjadi pemilik warung. Dapat diramalkan kebutuhan apa yang akan muncul : rumah, uang sekolah, modal kerja dan sebagainya. Kalau saat menjadi pengemis kreditnya bebas bunga, maka tahapan selanjutnya mereka harus membayar bunganya.
Melakukan hal seperti itu bagi orang-orang tertentu tampaknya mudah, Tapi, bagi yang lainnya ternyata belum tentu. Sebagian besar orang yang tak dapat melihat peluang perubahan ini justru menghalanginya dengan mengatakan tidak mungkin, tidak bisa, gila!!, aneh!!, tidak akan berhasil dan sebagainya. Tetapi begitu anda berhasil, yang lain akan mengatakan bahwa sebenarnya mereka juga bisa melakukannya asal ada kerja keras.
Tulisan Stephen Covey mendorong agar orang-orang memiliki habit yang positif, betapa powerful-nya bekerja dengan girah nurani. “WORK-HEART”, NOT “WORK-HARD”
Inilah yang dikatakan Muhammad Yunus ketika diwawancara khusus oleh Stephen Covey. “Saya meninggalkan pola pikir seekor burung, yang memungkinkan kita melihat segala-galanya jauh dari atas, dari langit. Saya mulai melakukan pandangan seekor cacing, yang berusaha mengetahui apa saja yang terpapar persis didepan mata saya – mencium baunya, menyentuhnya dan melihatnya apakah ada sesuatu yang bisa saya lakukan.”
Apa yang dilakukan yunus disini dapat dijadikan pelajaran berharga buat kita semua. Yang kelihatan aneh itu bukanlah melulu sesuatu yang keliru. Barangkali itulah awal bagi sesuatu yang baru yang berlalu dimasa depan. Ketika konsepnya itu dia teruskan kepada bank milik pemerintah, semuanya menolak. Tetapi ia tidak menyerah,”Saya selalu mempercayai apa yang bisa saya lihat, sementara mereka hanya percaya pada apa yang telah mereka percayai, pada pengetahuan umum,”ujarnya. Dan itu benar-benar terjadi.
”Pada saat menerima pembayaran, saya menjadi semakin bersemangat dan saya tunjukkan kepada pemerintah. Tapi mereka pada umumnya telah dididik dengan pemahaman bahwa orang miskin tidak layak memperoleh pinjaman dan tidak dapat mengembalikannya. Mereka dibutakan oleh pemahaman pengetahuan mereka sendiri. Dan ketika uang itu saya setorkan kepada penjamin, mereka menasehati saya. Hati-hati, itu cuma awalnya saja, kata mereka, nanti begitu pinjamannya besar, mereka akan mengemplang, kata mereka lagi. Nyatanya tidak demikian.”
Kini sesuatu telah berubah, berkat terobosan Muhammad Yunus, Micro Finance telah diterima diseluruh dunia dan sekarang sudah ada lebih dari 100 negara yang mengadopsi sistem ini. Mereka semua datang ke Bangladesh, ke Garmeen Bank untuk belajar memberdayakan rakyat miskin.
Keterbukaan terhadap hal yang sehari-hari kita lihat, kita alami, kita pelajari adalah modal awal yang penting untuk sebuah proses perubahan. Jangan heran kalau mereka-mereka yang berpola pikir seekor burung tadi akan menentang dan merasa aneh terhadap setiap upaya pembaharuan.


Read More..

Minggu, 26 April 2009

KISAH SI ONIDUS & LAIN-LAIN (tamat)

Kalau bercerita tentang si Onidus rasanya seperti tak ada akhirnya. Si Onidus yang saya kenal juga berpotensi sebagai pengamat lingkungan yang bijak, disituasi kantor yang lumrah terjadi dimana-mana seperti berkeluh kesah, ngerumpi sampai dengan protes yang ekstrim dari rekan-rekan lain dari saya,dari pimpinan juga beliau tanggapi dengan tetap menjadi orang tengah yang memberi tanggapan yang biasa-biasa saja dan tidak merupah bentuk opini yang berkembang. “Saya bang lebih baik tidak memberi komentar yang bertentangan bang, lebih baik jadi pengamat saja” kata si Onidus kepada saya disuatu malam minggu ketika saya coba bertanya tentang si Wahab yang wajahnya suram pada malam itu ketika memergoki teman wanita yang cukup dekat dengannya si Otoy Guryta berboncengan pakai motor dengan pegawai OJT yang ganteng kayak Oncy Ungu.”Si Wahab membohongi perasaannya aja tu bang, sesungguhnya ada sesuatu yang dia rasakan” lagi-lagi imbuhnya dari hasil pengamatan selama ini. Saya sendiri juga memikirkan hal yang sama dengan si Onidus, Si Wahab dan Otoy Guryta tentunya ada menyimpan suatu perasaan yang tak terungkap. Kalau dari si Wahabnya memang malu-malu kucing sedangkan si Otoy Guryta jinak-jinak merpati, ini menjadi fenomena yang luar biasa kalau sijinak ketemu sipemalu (kebun binatang kali….)
Ada satu hal yang terlupakan dikisah ini bahwa si Onidus dulunya sempat berkuliah disalah satu Universitas di kota Pekanbaru sambil part time kerja di Wisma Hang Jebat namun semuanya separuh jalan. Bentuk kerasnya kehidupan di kota yang heterogen itu udah kenyang dilahapnya, semuanya masalah pilihan hidup, ia lebih memilih bekerja ditanah kelahirannya dibandingkan tetap menetap di kota Pekanbaru. Dan perlahan Onidus mulai membuktikan kebenaran pilihannya saat ini, menjalani perubahan fase kehidupan dengan harapan untuk sukses kan tergapai.
Sejak saya tidak lagi di Singkep, kami masih saja tetap berkomunikasi, meskipun tidak bisa bertemu langsung saya masih bisa minimal menanyakan kabar lewat SMS ataupun lewat Shoutmix di blog si Onidus. Begitu juga dengan si Wahab yang kini sudah berada jauh di Pelalawan. Dia juga tetap terus menjadi sahabat sejati si Onidus.
Apa yang saya rasakan dengan kisah si Onidus adalah betapa indahnya konsistensi pilihan hidup yang telah dipilih dan betapa indahnya hidup ini jika bisa saling berbagi, saling mensuport dan saling mengingatkan. Memang kelihatannya biasa-biasa saja, tetapi kalau lebih dalam untuk dicermati apa yang terjadi pada saya, Onidus dan si Wahab adalah suatu hal yang langka saat ini. Dimana orang dengan posisi jabatan yang berbeda, financial yang berbeda sangat jarang bisa berdiri sama tinggi dan duduk sama rendah. Selanjutnya hal yang paling utama dari persahabatan dan kedamaian yang saat ini dirasakan adalah penghormatan, rasa hormat dan menghargai serta memposisikan diri dengan benar. Tidak ada yang dibuat-buat, tidak ada yang palsu semuanya dilakukan dengan tulus dan ikhlas.
Hal positif ini bukan saja terjadi antara dua ataupun tiga orang di kantor tempat kami bekerja, tetapi terjadi pada semua sesama rekan kerja. Dengan satu tujuan agar kebersamaan yang dibangun bisa membawa kehidupan yang lebih baik.
Demikianlah akhir cerita si Onidus & lain-lain, Kisah si Onidus & lain-lain saya dedikasikan buat teman-teman yang kurang lebih 3 tahun bersama di Dabo Singkep ;
P’Ikhwan,P’Danel,P’Hanafie,Syahikhwan,Sudarmo,Zulyusri,Varian,NofriSuyono,Yuniarti,Hasrinaldi,Ricky werly,UliaMunandar,ErniUtari,TitiSintaNova,Yola.F,Sarnisaharyani,OtyRulita,M.Saleh,Sudino,M.Syafi’i,Yanra GR,Supriadi. (the end)

Read More..

Jumat, 24 April 2009

PANUTAN YANG BAIK

PANUTAN YANG BAIK
حسن الأسوة

Mahmud Muhammad al-Khazandar
Terjemah : Muhammad Iqbal Ghazali
Editor : Eko Abu Ziyad
2009 – 1430
Dipublikasikan kembali oleh http://fheldi-cool.blogspot.com sumber : Islamhouse.com


وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا
dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertaqwa.
Orang-orang selalu memperhatikan contoh yang lebih tinggi yang mereka ikuti, mengikuti jejak langkahnya, dan menapak tilas sepak terjangnya. Dan tabiyah Islam memunculkan di dalam jiwa para pengikutnya usaha menuju yang lebih tinggi dan mendaki menuju puncak Islam, karena itulah di antara do'a 'ibadurrahman:
وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا
dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertaqwa. (QS. al-Furqan:74)
Mujahid rahimahullah menjelaskan pengertian imam di sini, ia berkata: 'Pemimpin dalam taqwa, sehingga kita mengikuti generasi sebelum kita dan generasi setelah kita mengikuti kita.'[1] Pengertian hal itu bahwa orang yang menjadi panutan yang baik selalu menapak tilas langkah orang-orang sebelumnya dalam kebaikan dan menjadi panutan bagi generasi sesudahnya. Maka dia memimpin manusia dalam perbuatan baik dan orang-orang mengikutinya, sebagaimana ia selalu berusaha mengikuti orang-orang shalih dari generasi salafus shalih. Dan inilah yang menjadi penyebab kepercayaan dengannya dan mengikutinya.
Beberapa tafsir menguatkan pengertian ini dan Ibnu Hajar rahimahullah menyebutkan beberapa pendapat yang mendukung pengertian ini. Sungguh hal ini merupakan kondisi pemimpin orang-orang yang berjihad, ketika Allah I menjadikannya sebagai panutan generasi sesudahnya, sebagaimana Allah I menyuruhnya agar mengikuti para nabi sebelumnya:
أُوْلَئِكَ الَّذِينَ هَدَى اللهُ فَبِهُدَاهُمُ اقْتَدِهْ
Mereka itulah orang-orang yang telah diberi petunjuk oleh Allah, maka ikutilah petunjuk mereka.. (QS. al-An'aam :90)
Apabila para da'i dan ustadz tidak menjadi panutan di atas level ini niscaya mereka tidak bisa mendapatkan khilafah di muka bumi. Khalilullah Ibrahim u, ketika Allah I menjadikannya sebagai pemimpin yang diikuti manusia, ia berkata: …'"(Dan saya mohon juga) dari keturunanku…' Allah I mengabarkan kepadanya bahwa di antara mereka ada yang durhaka dan zalim yang tidak berhak menjadi pemimpin Dia I berfirman : '…
لاَ يَنَالُ عَهْدِي الظَّالِمِينَ
"Janji-Ku (ini) tidak mengenai orang yang zalim". (QS. al-Baqarah:124)[2]
Maka apabila kita ingin supaya Allah I menolong kita dalam menegakkan imamah kubra (kepemimpinan besar/tertinggi) maka hendaklah kita memohon pertolongan kepada Allah I atas diri kita supaya kita menjadi pemimpin dalam penutan dan ikutan.
Dan dasar segalanya dalam kepemimpinan yang menjadi panutan: bahwa kita mengajak manusia dengan perbuatan kita sebelum ucapan kita. Abdul Wahid bin Ziyad rahimahullah berkata: 'Hasan al-Bashri rahimahullah tidak mencapai apa yang telah dicapainya kecuali bahwa apabila dia menyuruh manusia dengan sesuatu dia adalah yang lebih dahulu melakukannya. Dan apabila ia melarang mereka dari sesuatu ia adalah yang paling jauh darinya.'[3] Dan tatkala Rasulullah r melemparkan cincin emasnya, orang-orang pun melemparkan cincin emas mereka (maka hal itu menunjukkan bahwa perbuatan lebih kuat pengaruhnya dari pada ucapan).[4]
Sesungguhnya orang yang menjadi contoh yang baik meninggalkan banyak sekali perkara yang mubah (boleh) karena berhati-hati untuk perkara agamanya, jauh dari perkara syubhat[5] dan menjauhkan diri dari tempat yang menimbulkan keraguan, karena ia membuat orang menjauh dari mengikutinya (ini sudah pasti pada para ulama dan orang yang menjadi panutan, maka mereka tidak boleh melakukan perbuatan yang menyebabkan prasangka buruk terhadapnya, sekalipun ia punya alasan, karena hal itu menjadi penyebab mereka tidak mengambil manfaat dengan ilmu mereka), seperti yang dikatakan Ibnu Hajar.[6]
Dan sesungguhnya seorang laki-laki yang menjadi panutan lebih berat terhadap musuh Allah I dari segala persiapan. Karena itulah ketika orang-orang mengharapkan (emas yang mereka infakkan di jalan Allah), ucapan Umar t adalah: 'Akan tetapi aku mengharap laki-laki seperti Abu Ubaidah bin Jarrah t, Mu'adz bin Jabal t, dan Salim Maula Abi Huzaifah t, maka aku meminta bantuan dengan mereka untuk meninggikan kalimah Allah I.'[7]
Orang-orang tidak akan percaya denganmu dan tidak akan terpengaruh dengan ucapanmu, sedangkan engkau hidup mewah di atas kenikmatan yang tidak mereka dapatkan. Karena itulah Ali t berhati-hati untuk dirinya dan untuk pandangan manusia, maka ia memakai pakaian bertambah. Maka tatkala sebagian orang mengkritik pakaian Ali t, ia menjawab: 'Apakah urusanmu dan pakaian, ia lebih jauh dari sifat sombong dan lebih pasti bahwa seorang muslim mengikutiku.[8] Dan dalam satu riwayat ia berkata: '(Hati menjadi khusyu' dan orang yang beriman (mukmin) mengikuti dengannya). [9]
Dan sesungguhnya orang yang turun karena berlomba dalam kenikmatan tidak akan bisa menaikit tangga taat, karena panutan itu telah mendahului dalam kebaikan dan mujahadah untuk jiwa hingga dakwah kita menjadi hidup dengan kita, karena (tidak ada kehidupan bagi pemikiran yang tidak memakai ruh manusia dan tidak menjadi makhluk hidup, melata di muka bumi dalam bentuk manusia…)[10] Maka jangan sampai seorang da'i melupakan : bahwa manusia memandang kepadanya sebagai contoh mereka yang tertinggi, yang melihat pada tingkah lakunya kebenaran dakwahnya. Maka jika ia tergelincir niscaya mereka tergelincir bersamanya. Dan jika ia kembali kepada kebenaran setelah itu terkadang mereka tidak kembali.
Sesungguhnya sebagian dari sifat orang yang berusaha yang paling nampak agar menjadi imam bagi orang-orang bertaqwa: berhati-hati dari tingkah laku buruk yang bisa membuat masyarakat umum menjadi terfitnah, dan terkadang menyamarkan kepada orang yang berbaik sangka dengan mereka, sekalipun perbuatan itu masih dalam batas ijtihad masalah far'iyah dan rukhshah (keringanan). Karena itulah tatkala Ibnu Abbas t melihat saudaranya Ubaidullah berpuasa di hari Arafah, ia mengingatkannya dengan ucapannya 'Sesungguhnya kamu adalah para pemimpin yang dijadikan panutan.'[11] Dan tatkala Umar t melarang Abdurrahman bin Auf t memakai dua khuf di saat haji –karena mengambil rukhshah (keringanan) dalam hal itu- karena Umar t merasa khawatir bahwa orang-orang (kalangan awam) menjadi melebar dalam hal itu, ia berkata kepadanya: 'Saya menyuruhmu agar melepas keduanya (dua khuf), maka sesungguhnya aku merasa khawatir orang-orang melihatmu, lalu mengikutimu.'[12] Pendirian seperti ini terulang dalam pengingkaran Umar t kepada Thalhah t saat melihatnya memakai pakain yang diberi warna, dan ia diharamkan, ia berkata kepadanya: 'Sesungguhnya k amu –wahai jamaah- adalah para pemimpin yang orang-orang mengikuti denganmu.'[13]
Sesungguhnya Abu Sufyan t saat masih kafir dan ditanya oleh Heraqlius tentang Rasulullah r, ia merasa takut berbohong, sedangkan dia adalah pembesar kaum, lalu orang-orang menceritakan kebohongannya, ia berkata: 'Demi Allah, kalau bukan karena merasa malu bahwa mereka mengutip pembicaraan bohongku niscaya aku berbohong tentang dia.'[14] Bukanlah 'Ibadurrahman lebih berhak dengan sifat jantan dan malu itu.
Seorang imam dan panutan baik: tidak mengutamakan dunia di atas saudara-saudaranya, maka sesungguhnya bagi kepemimpinan itu ada pajaknya dan untuk kedudukan itu ada harganya. Dan kedudukan tinggi dalam agama tidak bisa dicapai kecuali dengan mujahadah. Karena itulah ketika Fathimah radhiyallahu 'anha binti Rasulullah r mengadukan pecah-pecah tangannya karena menggiling penggiling gandum dan meminta pembantu maka tidak diberikan.[15] Dan Rasulullah r kelaparan sehingga meletakkan batu di perutnya untuk mengurangi rasa laparnya, tidur di atas tikar hingga berbekas di punggungnya.[16] Demikianlah keadaan orang-orang shalih yang memandang imarah (kepemimpinan) adalah hutang, bukan keuntungan.
Sebagaimana ada imamah dan panutan dalam kebaikan, maka di sana ada para pemimpin yang mengajak ke neraka, maksudnya panutan untuk kesesatan[17], dan kedua jalan itu diberikan. Apakah engkau menjadi panutan dalam petunjuk ataukah panutan kesesatan?
Sungguh keinginan kuat menjadi panutan yang baik dan berhati-hati dari penyimpangan dari petunjuk Rasulullah r mendorong seseorang seperti Abu Bakar t untuk berkata: 'Sesungguhnya aku merasa khawatir jika aku meninggalkan sesuatu dari perintahnya bahwa aku menjadi sesat.'[18] Dan sesungguhnya orang yang berjalan di jalur mujahadah tidak senang untuk dirinya termasuk orang yang menyalahi, yang disifatkan oleh Rasulullah r bahwa
يَقُوْلُوْنَ مَا لاَيَفْعَلُوْنَ وَيَفْعًلُوْنَ مَا لاَيُؤْمَرُوْنَ
'Mereka mengatakan yang tidak mereka lakukan dan melakukan sesuatu yang tidak diperintahkan.'[19] Dan sesungguhnya ia berusaha agar menjadi pengikut Nabi r yang digambarkan bahwa :
يَأْخُذُوْنَ بِسُنَّتِهِ وَيَقْتَدُوْنَ بِأَمْرِهِ
'Mereka mengambil dengan sunnahnya dan mengikuti perintahnya.'[20] Sebagaimana yang dikatakan oleh Malik bin Dinar rahimahullah: 'Sesungguhnya seorang alim apabila tidak mengamalkan ilmunya tergelincirlah nasihat dari hati, sebagaimana tergelincirnya air hujan dari batu yang licin.'[21]
Tidak pantas orang yang memiliki akhlak (panutan yang baik) bahwa ia seorang yang penjilat (oportunis) yang berbuat jahat bersama orang-orang yang jahat. Diriwayatkan dari Ibnu Mas'ud t, ia berkata: 'Tanamkanlah di dalam jiwamu, jika manusia (orang-orang) berbuat baik (kepadamu) bahwa kamu berbuat baik (kepada mereka), dan apabila mereka berbuat jahat (kepadamu) agar kamu menjauhi kejahatan mereka.'[22] Demikian pula tanamkanlah di dalam jiwamu bahwa jangan sampai terfitnah denganmu para penjilat dari rakyat jelata, dan janganlah selainmu menjadikanmu sebagai pemimpin dalam kesesatan. Ibnul Arabi rahimahullah berkata dalam menjelaskan sabda Nabi r:
لاَغدرَةَ أَعْظَمُ مِنْ غدرَةِ إِمَامٍ عَامَّةٍ
'…dan tidak ada pengkhianatan yang lebih besar dari pada pengkhianatan pemimpin yang umum.'[23] Sesungguhnya ia menjadikannya lebih besar daripada imam, karena keterkaitannya dari yang terperdaya dengannya lebih besar, maka menjadi keji karena banyaknya.[24]
Pemimpin di dalam kebaikan harus menegakkan kepalanya sebagai harga kepemimpinannya, dan hendaklah menjadi ringan dalam pandangannya segala sesuatu di jalan keteguhannya di saat menghadapi cobaan. Al-Buwaithi –khalifah imam Syafii- sungguh dipenjara dalam fitnah (cobaan) al-Qur`an adalah makhluk, diikat dengan rantai dan belenggu, dan ia tetap tidak mau mengatakan selain yang benar sekalipun bisikan, dan ia berkata: 'Sesungguhnya yang mengikutiku seratus ribu…dan sungguh aku mati di besiku ini, sehingga datang suatu kaum yang mengetahui bahwa sungguh telah mati dalam perkara ini suatu kaum di besi mereka (dalam penjara).[25]
Maka semoga, jika kita berada di atas tingkatan sebagai panutan yang baik dan suri tauladan, semoga Allah I menjadikan kita para pemimpin dan menjadikan kita sebagai orang yang mewaris (dalam kebaikan), meneguhkan untuk kita di muka bumi, dan menjadikan kita sebagai pemimpin orang-orang yang bertaqwa.

Ringkasan:
'Ibadurrahman selalu berusaha agar menjadi pemimpin orang-orang yang bertaqwa
Seorang pemimpin mengikuti yang terdahulu dan menjadi panutan generasi sesudahnya.
Orang-orang yang tidak bisa menjadi panutan tidak akan diteguhkan untuk mereka di muka bumi.
Gambaran seorang pemimpin:
- Mengajak dengan perbuatannya sebelum ucapannya.
- Menjauhkan diri dari yang syubhat.
- Diinginkan oleh amir yang jujur
- Zuhud di dunia.
- Berhati-hati dari tingkah laku yang buruk agar orang-orang tidak terfitnah dengannya.
- Selalu jujur.
- Mengambil jiwa dengan semangat tinggi
Al-Khaluf adalah yang mengatakan sesuatu yang tidak mereka lakukan.
Seorang panutan menanamkan di dalam jiwanya untuk selalu berbuat baik, sekalipun orang-orang berbuat jahat.Seorang panutan siap menghadapi cobaan.
[1] Shahih al-Bukhari, kitab I'tisham, dari judul bab ke 2 (Fathul Bari 13/248)
[2] Dari Tafsir al-Qurthubi 2/107 saat menafsirkan firman Allah I: Sesungguhnya Aku akan menjadikanmu imam bagi seluruh manusia"…(QS. al-Baqarah:124)
[3] Dikutip dari mamarrul haqq 2/91 dan munthalaq hal 255.
[4] Fathul Bari 13275 dari syarh hadits 7298, dari kitab i'tisham, bab ke 4.
[5] Di dalam Madarijus salikin 2/26: (Maka orang yang 'arif meninggalkan banyak perkara yang mubah untuk menetapkan di atas pemeliharannya).
[6] Fathul Bari 4/280 saat menerangkan hadits (…sesungguhnya ia adalah Shafiyah…)
[7] Dikutip dari Mamarratul haqq (4/87)
[8] Musnad Ahmad 1/91
[9] Dari Hayatus Shahabah
[10] Afrahur ruh karya Sayyid Quthb hal 25-26.
[11] Musnad Ahmad 1/346
[12] Musnad Ahmad 1/192
[13] Muwaththa' Malik (1/326) hadits no 10 dari kitab Haji, bab ke 4.
[14] Shahih al-Bukhari, kitab permulaan wahyu, bab ke 6, hadits no 7 (Fathul Bari 1/31).
[15] Shahih al-Bukhari, kitab keutamaan shahabat, bab ke 9, hadits no. 3705 (Fathul Bari 7/71).
[16] Shahih al-Bukhari,kitab Mazhalim, bab ke 25, hadits no. 2468 (Fathul Bari 5/116).
[17] Sebagaimana dalam tafsir al-Alusi 2/83, surah Qashash, ayat 41.
[18] Shahih al-Bukhari, kitab fardhu khumus, bab 1, hadits no. 3093 (Fathul Bari 6/197).
[19] Dikeluarkan oleh Muslim (Jami'ul Ushul 1/326) hadits no. 108.
[20] Referensi yang sama.
[21] Dari Mamarratul Haqq 2/300
[22] Misykatul Mashabih 3/1418 dan dishahihkan oleh Syaikh Albani mauquf kepada Ibnu Mas'ud t.
[23] HR. at-Tirmidzi (Jami'ul Ushul 11/747 no. 9444 dan dihasan oleh Tirmidzi dan didha'ifkan oleh Arna`uth dan ia berkata: bagi sebagian alenianya ada syahid (penguat).
[24] 'Aridhatul Ahwadzi 9/42.
[25] Thabaqatus Syafi'iyah 1/275 dari biografi Yusuf bin Yahya al-Buwaithi.

Read More..

KEKUATAN PIKIRAN

Manusia adalah makhluk terlemah dibandingkan dengan makhluk ciptaan Tuhan yang lain, manusia tidak bisa berlari secepat kuda, tidak memiliki tenaga sekuat gajah, tidak bisa berenang selincah ikan. Kelemahan manusia itu hanya sebatas fisik, tetapi manusia debekali dengan suatu piranti yang memberikannya kekuatan hampir tak terbatas, kekuatan yang mampu menaklukkan dunia yaitu kekuatan pikiran. Perlu diingat bahwa Kekuatan ini juga bisa membalik menjadi kelemahan manusia, inilah sifat paradok pikiran. Pikiran itu amatlah sukar diawasi, ianya amat halus dan senang mengembara sesuka hati. Oleh karena itu haruslah orang bijaksana selalu menjaganya agar tercipta kebahagian.
“Kebencian” adalah emosi negative sedangkan “Kebahagiaan” adalah emosi positif. Perlu hati-hati dengan “Kebahagiaan”, karena ia justru bisa menjadi masalah. Pikiran yang terlalu melekat, atau selalu menginginkan atau berusaha mempertahankan “Kebahagiaan” justru akan menimbulkan efek negative karena keinginan untuk bahagia bisa mengobarkan api”Kebencian”. Untuk keluar dari itu semua maka kita harus mengerti dengan cara kerja pikiran atau akal.

Empat tahap proses belajar setiap manusia. Kita melewati keempat-empat tahap tersebut yaitu:
- Unconscious Incompetence
- Conscious Incompetence
- Conscious Competence
- Unconscious Competence

Kita tidak tahu bahwa kita tidak tahu (Unconscious Incompetence) misalnya sewaktu kecil kita tidak tahu bahwa kita saat itu belum bisa berjalan, proses melalui interaksi dengan orang dewasa atau lingkungan saat itu akhirnya kita tahu bahwa kita belum bisa berjalan karena berjalan harus dengan kondisi tegak (Conscious Incompetence), selanjutnya kita mulai berjalan dan akhirnya kita bisa berjalan dengan sempurna (Conscious Competence), sekarang bahkan kita tak sadar lagi bahwa kita bisa berjalan dengan sempurna (Unconscious Competence).
Sejak suatu Skill telah masuk ke tahap Unconscious Competence maka sejak saat itu bila tidak dilakukan intervensi secara sadar, skill ini akan bekerja secara automatic pilot yang memudahkan hidup kita yang dijalankan oleh sistim kebiasaan yang paling dominan. Salah satu kebiasaan manusia yang paling menonjol adalah kebutuhan akan konsistensi. Saat pikiran sudah memutuskan untuk menerima sesuatu sebagai “kebenaran” maka ia akan konsisten dengan “kebenaran” itu. “Kebenaran” ini belum tentu sejalan dengan “kebenaran” yang kita setujui kebenarannya. “Kebenaran” menurut pikiran sejalan dengan pemikiran pikiran itu sendiri yang didukung dengan berbagai pengalaman yang pernah kita alami.

Sedikit diceritakan sebagai contoh tentang “kekuatan pikiran”, pada Jum’at (24/04) di Acara Kick Andy, betapa luar biasanya kekuatan dari “kekuatan pikiran” yang merupakan salah satu dari metode pengobatan yang diterapkan secara pribadi oleh comedian senior Saudara Pepeng yang divonis menghidap penyakit langka yang umumnya dihidap kalangan penduduk eropa yaitu Multiple Scho……….is.(yang dikenal dikedokteran dengan istilah “MS”) yaitu penyakit yang menyerang fungsi syaraf utama seperti disyaraf otak dan tulang belakang. Pepeng tidak depresi, beliau malah mempersiapkan diri menghadapinya, karena prinsipnya ia tahu dari hasil surving beliau diinternet bahwa penyakit yang dideritanya sejak Maret 2005 yll tidak/belum ada obatnya, untuk itu ia menggunakan “kekuatan pikiran” sebagai obat yang diberikan Allah SWT, yaitu “kekuatan pikiran” untuk sembuh dan bertahan hidup (survival) dengan tetap membangun perlawanan bersama-sama keluarga tercinta. Hasilnya sampai saat ini, detik ini beliau masih bertahan dan tetap memusatkan “kekuatan pikiran” sebagai obat yang tiada tandingannya.
Dapat ditarik pemahaman bahwa kita semua harus tahu bahwa kita bisa (Conscious Competence) dan ini sangatlah berhubungan erat bagaimana kita bisa mendayagunakan “kekuatan pikiran” yang ada. (eppie-cool)



Read More..

Rabu, 22 April 2009

CUCI MATA.... easy look

lihat-lihat shot kekaguman.................



gado-gado tuk dilirik, bukan bermaksud untuk mencampuradukan atau membandingkan satu dengan yang lain, hanya sekedar cuci mata and easy look..



























emang sih standard, tapi nantikan galeri foto yang lebih & lebih selanjutnya..................

Read More..

Senin, 20 April 2009

KEISTIMEWAAN SEDEKAH


Keistimewaan Sedekah



Penyusun : Sulaiman bin Abdul Karim Al Mufarraj

Terjemah : Tim Terjamah al sofwah al islamiyah

Editor : Fariq Gasim Anuz dan Eko Haryanto Abu Ziyad






Hak Cipta Milik Kaum Muslimin


المملكة العربية السعودية – الرياض
المكتب التعاوني للدعوة والإرشاد وتوعية الجاليات بالربوة
2009م – 1430ه‍









وصفة علاجية تزيل كافة الأمراض بالكلية
[ اللغة الإندونيسية ]


تأليف : سليمان بن عبد الكريم المفرج
ترجمة: قسم الترجمة بمؤسسة الصفوة الإسلامية - جاكارتا

مراجعة: فارق قاسم عانوز و إيكو هاريانتو أبو زياد


حقوق الطبع والنشر لعموم المسلمين


Keistimewaan Sedekah
( Renungan Bagi Orang Sakit )


Segala puji hanya milik Allah, kita selalu memujiNya dikala senang maupun susah. Shalawat dan salam semoga tetap tercurah kepada Rasulullah -yang pernah mengalami sakit dan tertimpa cobaan- , kepada keluarga dan sahabat beliau yang penyabar lagi ridha terhadap taqdir Allah.
Pada zaman ini berbagai penyakit semakin menyebar dan banyak macamnya. Bahkan beberapa penyakit tidak bisa ditangani oleh dokter dan belum ditemukan obatnya, seperti kanker dan semisalnya, meskipun .sebenarnya obat penyakit tersebut ada. Allah tidak menciptakan suatu penyakit, melainkan ada obatnya. Namun obat tersebut belum diketahui, karena suatu hikmah tertentu yang dikehendaki oleh Allah.
Mungkin penyebab utama banyaknya penyakit adalah banyaknya kemaksiatan dan dilakukan dengan terang-terangan tanpa malu. Kemaksiatan yang menyebar ditengah masyarakat dapat membinasakan mereka. Allah berfirman yang artinya:
"Dan apa saja musibah yang menimpa kamu, adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri" (Surat Asy Sura 30)

Diantara hikmah penyakit yang diderita seorang hamba adalah sebagai ujian dari Allah kepadanya, dunia adalah tempat berseminya berbagai musibah, kesedihan, kepedihan dan penyakit.
Ketika saya melihat orang sakit bergulat dengan rasa sakitnya dan menyaksikan orang yang membutuhkan pertolongan dengan menahan rasa perihnya, mereka telah melakukan berbagai macam ikhtiar namun mereka melewatkan sebab penyembuhan yang hakekatnya dari Allah. Maka saya tergerak menulis untuk semua orang yang sedang sakit, agar rasa duka dan sedihnya lenyap, dan penyakitnya dapat terobati.

Wahai anda yang sedang sakit menahan lara, yang sedang gelisah menanggung duka , yang tertimpa musibah dan bala, Semoga keselamatan selalu tercurah kepadamu, sebanyak kesedihan yang menimpamu, sebanyak duka nestapa yang kau rasakan.
Penyakitmu telah memutuskan hubunganmu dengan manusia, menggantikan kesehatanmu dengan penderitaan. Orang lain tertawa sedang engkau menangis. Sakitmu tidak kunjung reda, tidurmu tidak nyenyak, engkau berharap kesembuhan walau harus membayar dengan semua yang engkau punya.
Saudaraku yang sedang sakit! Saya tidak ingin memperparah lukamu, namun saya akan memberimu obat mujarab dan membuatmu terlepas dari derita yang bertahun tahun. Obat ini didapat dari sabda Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam,
"Obatilah orang yang sakit diantara kalian dengan sedekah"
(Dihasankan oleh syaikh Albani dalam Shahihul Jami')

Benar saudaraku, obatnya adalah sedekah dengan niat mencari kesembuhan. Mungkin engkau telah banyak sedekah, namun tidak engkau niatkan agar Allah menyembuhkanmu dari penyakit yang engkau derita. Cobalah sekarang dan hendaknya engkau yakin bahwasanya Allah akan menyembuhkanmu. Berilah makan orang fakir, atau tanggunglah beban anak yatim, atau wakafkanlah hartamu, atau keluarkanlah sedekah jariahmu. Sungguh sedekah dapat menghilangkan penyakit dan kesulitan, musibah atau cobaan. Mereka dari golongan Allah yang diberi taufik oleh Allah telah mencoba resep ini. Akhirnya mereka mendapatkan obat ruhiyah yang lebih mujarab dari obat jasmani. Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam juga mengobati dengan obat ruhiyah sekaligus obat ilahiyah. Para salafush shalih juga mengeluarkan sedekah yang sepadan dengan penyakit dan musibah yang menimpa mereka. Mereka mengeluarkan harta mereka yang paling mereka cintai. Jangan kikir untuk dirimu sendiri, jika engkau memang memiliki harta dan kemudahan. Inilah kesempatannya telah datang..!!

Dikisahkan bahwa Abdullah bin Mubarak pernah ditanya oleh seorang laki-laki tentang penyakit yang menimpa lututnya semenjak tujuh tahun. Ia telah mengobati lututnya dengan berbagai macam obat. Ia telah bertanya pada para tabib, namun tidak menghasilkan apa-apa. Ibnul Mubarak pun berkata kepadanya, "Pergilah dan galilah sumur, karena manusia sedang membutuhkan air. Saya berharap akan ada mata air dalam sumur yang engkau gali dan dapat menyembuhkan sakit di lututmu. Laki-laki itu lalu menggali sumur dan ia pun sembuh". (Kisah ini terdapat dalam Shahihut Targhib).

Seorang laki-laki pernah ditimpa penyakit kanker. Ia lalu mencari obat keliling dunia, namun ia tidak mendapatkannya. Ia kemudian bersedekah pada seorang janda yang memiliki anak-anak yatim dan Allah pun menyembuhkannya.

Kisah lain, orang yang mengalami kisah ini menceritakan kepadaku, ia berkisah, "Anak perempuan saya yang masih kecil tertimpa penyakit di tenggorokannya. Saya membawanya ke beberapa rumah sakit. Saya menceritakan penyakitnya kepada banyak dokter, namun tidak ada hasilnya. Dia belum juga sembuh, bahkan sakitnya tambah parah. Hampir saja saya ikut jatuh sakit karena sakit anak perempuan saya yang mengundang iba semua keluarga. Akhirnya dokter memberinya suntikan untuk mengurangi rasa sakit, hingga kami putus asa dari semuanya kecuali dari rahmat Allah. Hal itu berlangsung sampai datangnya sebuah harapan dan dibukanya pintu kelapangan. Seorang shalih menghubungi saya dan menyampaikan sebuah hadits Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam, "Obatilah orang sakit diantara kalian dengan sedekah" (Dihasankan oleh Albani dalam Shahihul Jami') Saya berkata, "Saya telah banyak bersedekah". Ia pun menjawab, "Bersedekahlah kali ini dengan niat untuk kesembuhan anak perempuanmu". Sayapun mengeluarkan sedekah sekedarnya untuk seorang fakir, namun tidak ada perubahan. Saya kemudian mengabarinya dan ia berkata, "Engkau adalah seorang yang banyak mendapatkan nikmat dan karunia dari Allah, hendaknya engkau bersedekah sebanding dengan banyaknya hartamu". Sayapun pergi pada kesempatan kedua, saya penuhi isi mobil saya dengan beras, ayam dan bahan-bahan sembako dan makanan lainnya dengan menghabiskan uang yang cukup banyak. Saya lalu membagikannya kepada orang-orang yang membutuhkan dan mereka senang dengan sedekah saya. Demi Allah saya tidak pernah menyangka bahwa setelah saya mengeluarkan sedekah itu anak saya tidak perlu disuntik lagi, anak saya sembuh total walhamdulillah. Saya yakin bahwa faktor (yang menjadi sebab) paling besar yang dapat menyembuhkan penyakit adalah sedekah. Sekarang sudah berlalu tiga tahun, ia tidak merasakan penyakit apapun. Semenjak itu saya banyak mengeluarkan sedekah khususnya berupa wakaf. Setiap saat saya merasakan hidup penuh kenikmatan, keberkahan, dan sehat sejahtera baik pada diri pribadi maupun keluarga saya.
Saya mewasiatkan kepada semua orang sakit agar bersedekah dengan harta mereka yang paling mereka cintai, dan mengeluarkan sedekah terus menerus, niscaya Allah akan menyembuhkannya walaupun hanya sebagian penyakit. Saya yakin kepada Allah dengan apa yang saya ceritakan. Sungguh Allah tidak melalaikan balasan untuk orang yang berbuat baik.

Kisah lainnya, diceritakan oleh pelakunya sendiri. Ia berkata, "Saudara laki-laki saya pernah pergi ke suatu tempat. Ditengah jalan ia berhenti. Sebelumnya ia tidak pernah mengeluh sakit apapun. Pada saat itu tiba-tiba ia jatuh pingsan, seolah-olah peluru menembus kepalanya. Kami mengira ia tertimpa al 'ain (sakit karena pengaruh mata dengki seseorang) atau kanker atau penyempitan pembuluh darah. Kami lalu membawanya ke berbagai klinik dan rumah sakit. Kami melakukan berbagai macam pemeriksaan dan roentgen. Hasilnya, kepalanya normal saja, namun ia mengeluh sakit yang membuatnya tidak bisa berbaring. Juga tidak bisa tidur dan hal ini berlangsung lama. Bahkan jika sakitnya parah, ia tidak bisa bernapas apalagi berbicara.
Saya lalu bertanya kepadanya, "Apakah engkau mempunyai harta yang bisa kami sedekahkan? Semoga Allah menyembuhkanmu". Ia menjawab, "Ada". Lalu ia memberiku kartu ATM dan aku cairkan dari kartu tersebut sekitar tujuh belas juta rupiah. Setelah itu saya menghubungi salah seorang yang shalih yang mengenal beberapa orang fakir, agar ia membagikan uang tersebut kepada mereka. Saya bersumpah demi Allah yang maha mulia, saudara saya sembuh dari sakitnya pada hari itu juga, sebelum orang-orang fakir itu menerima harta titipan tersebut. Saya benar-benar yakin bahwa sedekah mempunyai pengaruh yang besar bagi kesembuhan penyakit seseorang. Sekarang sudah berlalu satu tahun, ia sama sekali tidak mengeluhkan sakit di kepalanya lagi, alhamdulillah. Dan saya wasiatkan kepada kaum muslilimin agar mengobati penyakit mereka dengan sedekah.

Berikut kisah lainnya, pelakunya sendiri yang menceritakan kisah ini. Ia berkata, "Anak perempuan saya menderita sakit demam dan panas. Ia tidak mau makan. Saya membawanya ke beberapa klinik, namun panasnya masih tinggi dan keadaannya semakin memburuk. Saya masuk rumah dengan gelisah. Saya bingung apa yang harus saya perbuat. Istri saya berkata, "Kita akan bersedekah untuknya". Saya lalu menghubungi seseorang yang mengenal orang-orang miskin. Saya berkata kepadanya, "Saya harap anda datang shalat bersama saya di masjid. Ambillah dua puluh kantong beras dan dua puluh kotak ayam di tempat saya, lalu bagikanlah kepada orang-orang yang membutuhkan". Saya bersumpah demi Allah dan saya tidak melebih-lebihkan cerita, lima menit setelah saya menutup telpon, tiba-tiba saya melihat anak saya menggerak-gerakkan kaki dan tangannya, bermain dan melompat diatas tempat tidur. Ia pun makan hingga kenyang dan sembuh total. Ini semua berkat karunia Allah kemudian sebab sedekah. Saya wasiatkan semua orang untuk mengeluarkan sedekah ketika tertimpa penyakit".

Marilah saudaraku, pintu telah terbuka, tanda kesembuhan telah tampak di depanmu. Bersedekahlah dengan sungguh-sungguh dan percayalah kepada Allah. Jangan seperti orang yang melalaikan resep yang mujarab ini, hingga ia tidak mengeluarkan sebagian hartanya untuk bersedekah lagi. Padahal bertahun-tahun ia menderita sakit dan mondar mandir ke dokter untuk mengobati penyakitnya, dengan merogoh banyak uang dari sakunya.

Jika engkau telah mencoba resep ini dan engkau sembuh, jadilah orang yang selalu menolong orang lain dengan harta dan usahamu. Jangan engkau membatasi diri dengan sedekah untuk dirimu sendiri, namun obatilah penyakit orang-orang yang sakit dari keluargama dengan sedekah. Jika engkau tidak sembuh total, ketahuilah engkau sebenarnya telah disembuhkan walau sedikit. Keluarkan sedekah lagi, perbanyak sedekah semampumu. Jika engkau masih belum sembuh, mungkin Allah memperpanjang sakitmu untuk sebuah hikmah yang dikehendakiNya atau karena kemaksiatan yang menghalangi kesembuhanmu. Jika demikian cepatlah bertaubat dan perbanyak doa di sepertiga malam terakhir.
Sedangkan bagi anda yang diberikan nikmat sehat oleh Allah, jangan tinggalkan sedekah dengan alasan engkau sehat. Seperti halnya orang yang sakit bisa sembuh maka orang sehatpun bisa sakit. Sebuah pepatah mengatakan, "Mencegah lebih baik dari mengobati".
Apakah engkau akan menunggu penyakit hingga engkau berobat dengan sedekah? Jawablah…! Kalau begitu bersegeralah bersedekah…


Sumber: Buletin dakwah terbitan yayasan al sofwah Jakarta dengan sedikit perubahan redaksi


Read More..