Kamis, 30 April 2009

U U _ ITE

Undang-undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE) telah disahkan DPR-RI pada tanggal 25 Maret 2008 y onlinell. Disatu pihak UU ini bisa menjadi payung hukum atas berbagai transaksi elektronik yang sekarang semakin marak, namun disaat yang sama banyak pihak yang menganggap UU ini bisa menjadi belenggu bagi kebebasan pers.
Sesuai namanya kandungan utama UU ini mengatur berbagai aspek informasi termasuk pemberitaan melalui media elektronik (internet, TV dan Radio). Beberapa pihak terutama dari kalangan media massa mengkhawatirkan UU ini dapat mengurangi kebebasan dalam penyebaran informasi. Hal itu tercermin dari tidak dilibatkannya pihak media massa oleh pemerintah dalam hal ini Kementrian KOMINFO dalam membahas materi rancangan UU tersebut.
Tanggapan yang lebih keras sebagaimana marak ditulis dimedia massa, yaitu menyangkut pembatasan beredarnya situs-situs porno di internet. Banyak yang meragukan efektivitas dari UU tersebut dalam membatasi beredarnya masalah pornografi di dunia maya.
Terlepas dari sikap pro dan kontra itu, sebenarnya kehadiran UU ITE mempunyai arti yang lebih penting dalam mendukung aktivitas perekonomian yang berbasis tekhnologi informasi. UU ITE merupakan payung hukum atas berbagai jenis transaksi elektronik khususnya yang dilakukan oleh dunia keuangan dan perbankan yang selama ini belum terlindungi secara hukum. Fungsi ini yang sebetulnya belum banyak diangkat di media massa, sehingga banyak masyarakat yang belum mengetahuinya.
Semakin banyaknya pengguna internet diakui telah mempu mendukung kemajuan suatu peradaban terutama dalam bidang perekonomian. Namun disisi lain, tidak sedikit modus kejahatan dibidang bisnis dan keuangan yang memanfaatkan kecanggihan teknologi ini. Berbagai tindak kejahatan seperti Carding (penggunaan kartu kredit orang lain untuk kepentingan sendiri secara online) sudah marak terjadi. Malahan Indonesia sering dituding sebagai sarang Carding, sehingga kartu kredit dari Indonesia sempat ditolak dipasar online internasional.
Kasus lain, sudah banyak orang tertipu jutaan rupiah, karena tak sadar telah memberikan informasi mengenai kartu kredit kepada orang lain. Belum lagi berbagai jenis penipuan yang memanfaatkan transaksi elektronik. Para pelaku kejahatan carding dengan cerdik memanfaatkan celah lemah para pemilik kartu kredit.
Dengan diberlakunya UU ITE setidaknya menjadi pedoman dalam pelaksanaan berbagai jenis transaksi elektronik, terutama bagi kalangan perbankan. Lebih lagi karena akhir-akhir ini semakin marak berbagai jenis layanan yang memanjakan nasabah terutama kelompok masyarakat yang tergolong kaya.
Menurut laporan Asia Pasific Wealth Report 2007 yang dikeluarkan Capgemini dan Merryl Lynch pada maret 2007, mencatat diwilayah Asia Pasifik terdapat 2,6 juta orang kaya atau High Net Wort Individual (HNWI), dengan kekayaan rata-rata diatas 1 juta dolar AS. Jumlah HNWI tersebut naik 8,6% dari tahun 2005.
Orang kaya tersebut merupakan kelompok nasabah yang diincar oleh bank dengan tawaran berbagai layanan khusus. Pelayanan khusus yang sering disebut “WEALTH MANAGEMENT” ini semakin popular dikalangan perbankan belakangan ini. Maraknya layanan khusus yang umumnya berbasis transaksi elektronik ini hendaknya tidak mengabaikan prinsip prudential (kehati-hatian) dan kemungkinan terjadinya tindak pidana pencucian uang.
Dikutip dari Kolom Wacana _ Zainal Wafa Compliance News.

Read More..

Rabu, 29 April 2009

BANK [4] THE POOR


Tulisan ini tertuang diblog simple ini karena bentuk keinginan saya untuk berbagi dengan teman-teman tentang sebuah buku yang sempat dibaca hasil buah pikiran Rhenald Kasali,Ph.D tentang RE-CODE your change DNA.
Pada halaman 94 buku itu terurai singkat kisah Muhammad Yunus Ph.D seorang bankir Bangladesh, pakar ekonomi , dan dikenal sebagai penggerak mikro kredit, pada tahun 1974 beliau yang lulusan salah satu Universitas terkemuka di Amerika Serikat melakukan kunjungan lapangan ke Jobra sebuah desa di Bangladesh. Apa yang dilihatnya secara riil disana hari itu telah menimbulkan pengaruh yang sangat besar bagi hidup professor itu dikemudian hari dan pengaruh yang sangat besar pula bagi kehidupan jutaan orang miskin diseluruh dunia.
Saat kunjungan itu ia menemui seorang wanita muda berusia 21 tahun yang sedang membuat kursi dari bambo. Dia sungguh miskin membuat ruang lingkupnya sangat terbatas. Ia bersandar pada dinding tanah untuk menyelesaikan kerjanya. Berapa untungnya yang ia peroleh untuk membuat satu buah kursi bambu itu? Hanya dua cent!! Uang sebesar ini tentu tidak seberapa untuk hidup sekeluarga, bahkan untuk seorang diri sekalipun. Kalau untuk makan saja tidak cukup, bagaimana untuk membeli pakaian, rumah, atau membayar uang sekolah untuk tiga orang anak yang menjadi tanggungannya?
“Betapa malunya saya terhadap diri sendiri. Mereka telah terperangkap pada kemiskinan padahal yang mereka perlukan tidak seberapa dan saya sendiri mampu membantunya,” ujar professor itu.
Dalam bukunya yang berjudul Bank For The Poor, professor itu bercerita beberapa hari kemudian ia datang kembali dengan ditemani seorang mahasiswanya. Disitu ia menjadi sadar bahwa mereka membutuhkan modal yang jumlahnya tidak seberapa.
Karena mereka tak punya jaminan, maka akses ke dunia perbankan tertutup. Maka wajarlah, mereka menjadi sasaran empuk para tengkulak dan rentenir. Mereka harus membayar biaya yang tinggi, tetapi setiap saat mereka membutuhkan, mereka bisa mendapatkannya. Begitu cepat dan mudah, konsekwensinya mereka harus menyerahkan produknya kepada tengkulak itu dengan harga yang rendah. Mereka terjerat kedalam lingkaran setan kemiskinan. Apa yang mereka butuhkan adalah pinjaman tanpa jaminan dengan bunga dan cicilan yang rendah.
Mahasiswa sang professor menghitung berapa jumlah orang yang membutuhkan bantuan pinjaman, wanita yang tadi hanya membutuhkan 22 cents. Sedangkan yang lain membutuhkan kurang lebih sama, ada 42 orang dan total modal yang diperlukan hanya 856 taka (mata uang Bangladesh) atau kurang dari US$27. “Saya tidak memerlukan pemerintah untuk membantu mereka,”ujar professor.
Cerita ini adalah fakta yang menjadi cikal bakal berdirinya Grameen Bank, yaitu bank untuk masyarakat tidak mampu yang memberikan pinjaman tanpa jaminan (collateral). Sebuah sasaran yang dianggap mustahil oleh pemerintah maupun perbankan. Dan Muhammad Yunus, professor tadi adalah pendiri Grameen Bank (berdiri tahun 1976) telah merubahnya.
Bagaimana bisa melihat Kaum Miskin itu sebagai Pasar Aktif?
Kejadian di Jobra tadi menyadarkan professor akan adanya kebutuhan dan bagi ekonom kebutuhan adalah pasar. Pertanyaannya bagaimana merubah kebutuhan menjadi pasar? Sebagian orang tidak melihat pasar ini dan mereka yang melihat sekalipun, tidak mempercayainya. Mereka tidak percaya apa yang dilakukan adalah hal yang benar.
Kalau ditanyakan kepada ekonom mereka akan mengatakan dengan seragam perlunya atau dibutuhkannya peran pemerintah. Bentuknya bisa bantuan, bisa juga kredit mikro. Tetapi lihatlah apa yang akan terjadi dikala bantuan/pinjaman diberikan? Tiba-tiba saja ribuan, bahkan jutaan orang merasa dirinya miskin dan berhak memperolehnya.
“Mereka tidak membutuhkan bantuan pemerintah. Mereka juga tidak butuh pelatihan survival. Mereka tahu persis bagaimana untuk survive. Dari pengalaman kami, dimana-mana diseluruh dunia keterlibatan pemerintah dalam pemberian kredit, apakah kredit mikro ataupun lainnya, tidak berhasil,” ujar Muhammad Yunus. Mereka tidak memerlukan modal dalam jumlah yang besar, tetapi sistem perbankan yang ada tidak memungkinkan mereka untuk memperoleh pinjaman. Maka ekstrimnya adalah jika pemerintah terlibat, hampir pasti sistem ini terpolitisasi.
“Kredit dan pemerintah tidak mempunyai kemistri. Pemerintah harus mengambil jarak terhadap mikro kredit,” katanya lagi.
Lantas bagaimana pasar ini ditumbuhkan?
“Kemiskinan,” adalah ….seperti pohon bonsai. Ia tumbuh kerdil karena akarnya hidup dalam wadah yang terbatas. Akarnya tak cukup kuat untuk mencari makan kemana-mana karena ia dibatasi. Anda bisa saja tumbuh menjadi besar seperti raksasa, tetapi anda tidak pernah menemukan caranya”. Caranya itu akhirnya ditemukan oleh Muhammad Yunus yaitu kaum miskin harus diubah, dari orang kampong biasa, dari orang miskin biasa menjadi seoran wirausaha. Mereka perlu diberi wadah yang lebih besar agar akarnya bisa keluar mencari makan sendiri kemana-mana.
Grameen Bank adalah bank bagi kaum miskin (bank for the poor) di Bangladesh, Grameen berarti Desa atau kampung. Untuk memperoleh pinjaman dari Grameen harus mentaati sejumlah aturan. Grameen hanya memberikan kredit atau pinjaman kepada perorangan/individual yang membentuk kelompok berjumlah 5 orang. Gagasannya adalah memberi tekanan kelompok agar anggota-anggota menjadi lebih bertanggungjawab untuk mengembalikan pinjaman. Cara ini dikenal sebagai sistem “group solidaritas”, dimana setiap anggota kelompok kecil ini bertindak sebagai rekan penjamin pembayaran dan mendukung usaha satu sama lain. Segera setelah pinjaman diterima mereka sudah harus bekerja, berusaha dan mulai mencicil pada dua minggu berikutnya.
Tidak diduga ternyata kaum miskin merespons begitu positif. Mereka percaya inilah jalan keluar, inilah kebebasan yang selama ini digarap oleh kaum rentenir. Hingga tahun 2004 Grameen Bank telah menyalurkan pinjaman mikro sebesar US$4,5 miliar, dengan Recovery Rate sebesar 99%. Lebih dari 3 juta orang telah menjadi nasabah. Stephen Covey, dalam bukunya yang berjudul “The 8th Habit”, mencatat Grameen Bank telah beroperasi dilebih dari 46.000 desa di Bangladesh dan mempekerjakan sekitar 12.000 orang karyawan.
Kata kunci dari Muhammad Yunus adalah untuk membebaskan kaum miskin dengan memberi bantuan tanpa upaya menjadikan mereka sebagai pelaku usaha yang aktif, bukanlah suatu pilihan yang bijak.
Pada awal tahun 2004 Grameen Bank membidik sasarannya yaitu pengemis untuk menjadi nasabahnya. Tak diduga dalam tempo 4 bulan, sudah 8.000 pengemis menjadi nasabahnya. Mereka menjual apa saja. Karena itulah, maka dibulan April target yang semula hanya 10.000 nasabah diakhir tahun dikoreksi menjadi 25.000 nasabah pengemis.
Seperti yang ditulis oleh Mukul Pandya dan Robbie Sheel (2005), Yunus melihat bahwa pengemis yang berhasil berwirausaha akan memasuki cara berpikir baru. Mereka akan dengan sendirinya membuang mangkuk-mangkuk kaleng yang menandai profesi lama mereka. Mereka menjadi wirausahawan, selanjutnya mereka akan membutuhkan atap untuk berteduh dan menjadi pemilik warung. Dapat diramalkan kebutuhan apa yang akan muncul : rumah, uang sekolah, modal kerja dan sebagainya. Kalau saat menjadi pengemis kreditnya bebas bunga, maka tahapan selanjutnya mereka harus membayar bunganya.
Melakukan hal seperti itu bagi orang-orang tertentu tampaknya mudah, Tapi, bagi yang lainnya ternyata belum tentu. Sebagian besar orang yang tak dapat melihat peluang perubahan ini justru menghalanginya dengan mengatakan tidak mungkin, tidak bisa, gila!!, aneh!!, tidak akan berhasil dan sebagainya. Tetapi begitu anda berhasil, yang lain akan mengatakan bahwa sebenarnya mereka juga bisa melakukannya asal ada kerja keras.
Tulisan Stephen Covey mendorong agar orang-orang memiliki habit yang positif, betapa powerful-nya bekerja dengan girah nurani. “WORK-HEART”, NOT “WORK-HARD”
Inilah yang dikatakan Muhammad Yunus ketika diwawancara khusus oleh Stephen Covey. “Saya meninggalkan pola pikir seekor burung, yang memungkinkan kita melihat segala-galanya jauh dari atas, dari langit. Saya mulai melakukan pandangan seekor cacing, yang berusaha mengetahui apa saja yang terpapar persis didepan mata saya – mencium baunya, menyentuhnya dan melihatnya apakah ada sesuatu yang bisa saya lakukan.”
Apa yang dilakukan yunus disini dapat dijadikan pelajaran berharga buat kita semua. Yang kelihatan aneh itu bukanlah melulu sesuatu yang keliru. Barangkali itulah awal bagi sesuatu yang baru yang berlalu dimasa depan. Ketika konsepnya itu dia teruskan kepada bank milik pemerintah, semuanya menolak. Tetapi ia tidak menyerah,”Saya selalu mempercayai apa yang bisa saya lihat, sementara mereka hanya percaya pada apa yang telah mereka percayai, pada pengetahuan umum,”ujarnya. Dan itu benar-benar terjadi.
”Pada saat menerima pembayaran, saya menjadi semakin bersemangat dan saya tunjukkan kepada pemerintah. Tapi mereka pada umumnya telah dididik dengan pemahaman bahwa orang miskin tidak layak memperoleh pinjaman dan tidak dapat mengembalikannya. Mereka dibutakan oleh pemahaman pengetahuan mereka sendiri. Dan ketika uang itu saya setorkan kepada penjamin, mereka menasehati saya. Hati-hati, itu cuma awalnya saja, kata mereka, nanti begitu pinjamannya besar, mereka akan mengemplang, kata mereka lagi. Nyatanya tidak demikian.”
Kini sesuatu telah berubah, berkat terobosan Muhammad Yunus, Micro Finance telah diterima diseluruh dunia dan sekarang sudah ada lebih dari 100 negara yang mengadopsi sistem ini. Mereka semua datang ke Bangladesh, ke Garmeen Bank untuk belajar memberdayakan rakyat miskin.
Keterbukaan terhadap hal yang sehari-hari kita lihat, kita alami, kita pelajari adalah modal awal yang penting untuk sebuah proses perubahan. Jangan heran kalau mereka-mereka yang berpola pikir seekor burung tadi akan menentang dan merasa aneh terhadap setiap upaya pembaharuan.


Read More..

Minggu, 26 April 2009

KISAH SI ONIDUS & LAIN-LAIN (tamat)

Kalau bercerita tentang si Onidus rasanya seperti tak ada akhirnya. Si Onidus yang saya kenal juga berpotensi sebagai pengamat lingkungan yang bijak, disituasi kantor yang lumrah terjadi dimana-mana seperti berkeluh kesah, ngerumpi sampai dengan protes yang ekstrim dari rekan-rekan lain dari saya,dari pimpinan juga beliau tanggapi dengan tetap menjadi orang tengah yang memberi tanggapan yang biasa-biasa saja dan tidak merupah bentuk opini yang berkembang. “Saya bang lebih baik tidak memberi komentar yang bertentangan bang, lebih baik jadi pengamat saja” kata si Onidus kepada saya disuatu malam minggu ketika saya coba bertanya tentang si Wahab yang wajahnya suram pada malam itu ketika memergoki teman wanita yang cukup dekat dengannya si Otoy Guryta berboncengan pakai motor dengan pegawai OJT yang ganteng kayak Oncy Ungu.”Si Wahab membohongi perasaannya aja tu bang, sesungguhnya ada sesuatu yang dia rasakan” lagi-lagi imbuhnya dari hasil pengamatan selama ini. Saya sendiri juga memikirkan hal yang sama dengan si Onidus, Si Wahab dan Otoy Guryta tentunya ada menyimpan suatu perasaan yang tak terungkap. Kalau dari si Wahabnya memang malu-malu kucing sedangkan si Otoy Guryta jinak-jinak merpati, ini menjadi fenomena yang luar biasa kalau sijinak ketemu sipemalu (kebun binatang kali….)
Ada satu hal yang terlupakan dikisah ini bahwa si Onidus dulunya sempat berkuliah disalah satu Universitas di kota Pekanbaru sambil part time kerja di Wisma Hang Jebat namun semuanya separuh jalan. Bentuk kerasnya kehidupan di kota yang heterogen itu udah kenyang dilahapnya, semuanya masalah pilihan hidup, ia lebih memilih bekerja ditanah kelahirannya dibandingkan tetap menetap di kota Pekanbaru. Dan perlahan Onidus mulai membuktikan kebenaran pilihannya saat ini, menjalani perubahan fase kehidupan dengan harapan untuk sukses kan tergapai.
Sejak saya tidak lagi di Singkep, kami masih saja tetap berkomunikasi, meskipun tidak bisa bertemu langsung saya masih bisa minimal menanyakan kabar lewat SMS ataupun lewat Shoutmix di blog si Onidus. Begitu juga dengan si Wahab yang kini sudah berada jauh di Pelalawan. Dia juga tetap terus menjadi sahabat sejati si Onidus.
Apa yang saya rasakan dengan kisah si Onidus adalah betapa indahnya konsistensi pilihan hidup yang telah dipilih dan betapa indahnya hidup ini jika bisa saling berbagi, saling mensuport dan saling mengingatkan. Memang kelihatannya biasa-biasa saja, tetapi kalau lebih dalam untuk dicermati apa yang terjadi pada saya, Onidus dan si Wahab adalah suatu hal yang langka saat ini. Dimana orang dengan posisi jabatan yang berbeda, financial yang berbeda sangat jarang bisa berdiri sama tinggi dan duduk sama rendah. Selanjutnya hal yang paling utama dari persahabatan dan kedamaian yang saat ini dirasakan adalah penghormatan, rasa hormat dan menghargai serta memposisikan diri dengan benar. Tidak ada yang dibuat-buat, tidak ada yang palsu semuanya dilakukan dengan tulus dan ikhlas.
Hal positif ini bukan saja terjadi antara dua ataupun tiga orang di kantor tempat kami bekerja, tetapi terjadi pada semua sesama rekan kerja. Dengan satu tujuan agar kebersamaan yang dibangun bisa membawa kehidupan yang lebih baik.
Demikianlah akhir cerita si Onidus & lain-lain, Kisah si Onidus & lain-lain saya dedikasikan buat teman-teman yang kurang lebih 3 tahun bersama di Dabo Singkep ;
P’Ikhwan,P’Danel,P’Hanafie,Syahikhwan,Sudarmo,Zulyusri,Varian,NofriSuyono,Yuniarti,Hasrinaldi,Ricky werly,UliaMunandar,ErniUtari,TitiSintaNova,Yola.F,Sarnisaharyani,OtyRulita,M.Saleh,Sudino,M.Syafi’i,Yanra GR,Supriadi. (the end)

Read More..

Jumat, 24 April 2009

PANUTAN YANG BAIK

PANUTAN YANG BAIK
حسن الأسوة

Mahmud Muhammad al-Khazandar
Terjemah : Muhammad Iqbal Ghazali
Editor : Eko Abu Ziyad
2009 – 1430
Dipublikasikan kembali oleh http://fheldi-cool.blogspot.com sumber : Islamhouse.com


وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا
dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertaqwa.
Orang-orang selalu memperhatikan contoh yang lebih tinggi yang mereka ikuti, mengikuti jejak langkahnya, dan menapak tilas sepak terjangnya. Dan tabiyah Islam memunculkan di dalam jiwa para pengikutnya usaha menuju yang lebih tinggi dan mendaki menuju puncak Islam, karena itulah di antara do'a 'ibadurrahman:
وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا
dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertaqwa. (QS. al-Furqan:74)
Mujahid rahimahullah menjelaskan pengertian imam di sini, ia berkata: 'Pemimpin dalam taqwa, sehingga kita mengikuti generasi sebelum kita dan generasi setelah kita mengikuti kita.'[1] Pengertian hal itu bahwa orang yang menjadi panutan yang baik selalu menapak tilas langkah orang-orang sebelumnya dalam kebaikan dan menjadi panutan bagi generasi sesudahnya. Maka dia memimpin manusia dalam perbuatan baik dan orang-orang mengikutinya, sebagaimana ia selalu berusaha mengikuti orang-orang shalih dari generasi salafus shalih. Dan inilah yang menjadi penyebab kepercayaan dengannya dan mengikutinya.
Beberapa tafsir menguatkan pengertian ini dan Ibnu Hajar rahimahullah menyebutkan beberapa pendapat yang mendukung pengertian ini. Sungguh hal ini merupakan kondisi pemimpin orang-orang yang berjihad, ketika Allah I menjadikannya sebagai panutan generasi sesudahnya, sebagaimana Allah I menyuruhnya agar mengikuti para nabi sebelumnya:
أُوْلَئِكَ الَّذِينَ هَدَى اللهُ فَبِهُدَاهُمُ اقْتَدِهْ
Mereka itulah orang-orang yang telah diberi petunjuk oleh Allah, maka ikutilah petunjuk mereka.. (QS. al-An'aam :90)
Apabila para da'i dan ustadz tidak menjadi panutan di atas level ini niscaya mereka tidak bisa mendapatkan khilafah di muka bumi. Khalilullah Ibrahim u, ketika Allah I menjadikannya sebagai pemimpin yang diikuti manusia, ia berkata: …'"(Dan saya mohon juga) dari keturunanku…' Allah I mengabarkan kepadanya bahwa di antara mereka ada yang durhaka dan zalim yang tidak berhak menjadi pemimpin Dia I berfirman : '…
لاَ يَنَالُ عَهْدِي الظَّالِمِينَ
"Janji-Ku (ini) tidak mengenai orang yang zalim". (QS. al-Baqarah:124)[2]
Maka apabila kita ingin supaya Allah I menolong kita dalam menegakkan imamah kubra (kepemimpinan besar/tertinggi) maka hendaklah kita memohon pertolongan kepada Allah I atas diri kita supaya kita menjadi pemimpin dalam penutan dan ikutan.
Dan dasar segalanya dalam kepemimpinan yang menjadi panutan: bahwa kita mengajak manusia dengan perbuatan kita sebelum ucapan kita. Abdul Wahid bin Ziyad rahimahullah berkata: 'Hasan al-Bashri rahimahullah tidak mencapai apa yang telah dicapainya kecuali bahwa apabila dia menyuruh manusia dengan sesuatu dia adalah yang lebih dahulu melakukannya. Dan apabila ia melarang mereka dari sesuatu ia adalah yang paling jauh darinya.'[3] Dan tatkala Rasulullah r melemparkan cincin emasnya, orang-orang pun melemparkan cincin emas mereka (maka hal itu menunjukkan bahwa perbuatan lebih kuat pengaruhnya dari pada ucapan).[4]
Sesungguhnya orang yang menjadi contoh yang baik meninggalkan banyak sekali perkara yang mubah (boleh) karena berhati-hati untuk perkara agamanya, jauh dari perkara syubhat[5] dan menjauhkan diri dari tempat yang menimbulkan keraguan, karena ia membuat orang menjauh dari mengikutinya (ini sudah pasti pada para ulama dan orang yang menjadi panutan, maka mereka tidak boleh melakukan perbuatan yang menyebabkan prasangka buruk terhadapnya, sekalipun ia punya alasan, karena hal itu menjadi penyebab mereka tidak mengambil manfaat dengan ilmu mereka), seperti yang dikatakan Ibnu Hajar.[6]
Dan sesungguhnya seorang laki-laki yang menjadi panutan lebih berat terhadap musuh Allah I dari segala persiapan. Karena itulah ketika orang-orang mengharapkan (emas yang mereka infakkan di jalan Allah), ucapan Umar t adalah: 'Akan tetapi aku mengharap laki-laki seperti Abu Ubaidah bin Jarrah t, Mu'adz bin Jabal t, dan Salim Maula Abi Huzaifah t, maka aku meminta bantuan dengan mereka untuk meninggikan kalimah Allah I.'[7]
Orang-orang tidak akan percaya denganmu dan tidak akan terpengaruh dengan ucapanmu, sedangkan engkau hidup mewah di atas kenikmatan yang tidak mereka dapatkan. Karena itulah Ali t berhati-hati untuk dirinya dan untuk pandangan manusia, maka ia memakai pakaian bertambah. Maka tatkala sebagian orang mengkritik pakaian Ali t, ia menjawab: 'Apakah urusanmu dan pakaian, ia lebih jauh dari sifat sombong dan lebih pasti bahwa seorang muslim mengikutiku.[8] Dan dalam satu riwayat ia berkata: '(Hati menjadi khusyu' dan orang yang beriman (mukmin) mengikuti dengannya). [9]
Dan sesungguhnya orang yang turun karena berlomba dalam kenikmatan tidak akan bisa menaikit tangga taat, karena panutan itu telah mendahului dalam kebaikan dan mujahadah untuk jiwa hingga dakwah kita menjadi hidup dengan kita, karena (tidak ada kehidupan bagi pemikiran yang tidak memakai ruh manusia dan tidak menjadi makhluk hidup, melata di muka bumi dalam bentuk manusia…)[10] Maka jangan sampai seorang da'i melupakan : bahwa manusia memandang kepadanya sebagai contoh mereka yang tertinggi, yang melihat pada tingkah lakunya kebenaran dakwahnya. Maka jika ia tergelincir niscaya mereka tergelincir bersamanya. Dan jika ia kembali kepada kebenaran setelah itu terkadang mereka tidak kembali.
Sesungguhnya sebagian dari sifat orang yang berusaha yang paling nampak agar menjadi imam bagi orang-orang bertaqwa: berhati-hati dari tingkah laku buruk yang bisa membuat masyarakat umum menjadi terfitnah, dan terkadang menyamarkan kepada orang yang berbaik sangka dengan mereka, sekalipun perbuatan itu masih dalam batas ijtihad masalah far'iyah dan rukhshah (keringanan). Karena itulah tatkala Ibnu Abbas t melihat saudaranya Ubaidullah berpuasa di hari Arafah, ia mengingatkannya dengan ucapannya 'Sesungguhnya kamu adalah para pemimpin yang dijadikan panutan.'[11] Dan tatkala Umar t melarang Abdurrahman bin Auf t memakai dua khuf di saat haji –karena mengambil rukhshah (keringanan) dalam hal itu- karena Umar t merasa khawatir bahwa orang-orang (kalangan awam) menjadi melebar dalam hal itu, ia berkata kepadanya: 'Saya menyuruhmu agar melepas keduanya (dua khuf), maka sesungguhnya aku merasa khawatir orang-orang melihatmu, lalu mengikutimu.'[12] Pendirian seperti ini terulang dalam pengingkaran Umar t kepada Thalhah t saat melihatnya memakai pakain yang diberi warna, dan ia diharamkan, ia berkata kepadanya: 'Sesungguhnya k amu –wahai jamaah- adalah para pemimpin yang orang-orang mengikuti denganmu.'[13]
Sesungguhnya Abu Sufyan t saat masih kafir dan ditanya oleh Heraqlius tentang Rasulullah r, ia merasa takut berbohong, sedangkan dia adalah pembesar kaum, lalu orang-orang menceritakan kebohongannya, ia berkata: 'Demi Allah, kalau bukan karena merasa malu bahwa mereka mengutip pembicaraan bohongku niscaya aku berbohong tentang dia.'[14] Bukanlah 'Ibadurrahman lebih berhak dengan sifat jantan dan malu itu.
Seorang imam dan panutan baik: tidak mengutamakan dunia di atas saudara-saudaranya, maka sesungguhnya bagi kepemimpinan itu ada pajaknya dan untuk kedudukan itu ada harganya. Dan kedudukan tinggi dalam agama tidak bisa dicapai kecuali dengan mujahadah. Karena itulah ketika Fathimah radhiyallahu 'anha binti Rasulullah r mengadukan pecah-pecah tangannya karena menggiling penggiling gandum dan meminta pembantu maka tidak diberikan.[15] Dan Rasulullah r kelaparan sehingga meletakkan batu di perutnya untuk mengurangi rasa laparnya, tidur di atas tikar hingga berbekas di punggungnya.[16] Demikianlah keadaan orang-orang shalih yang memandang imarah (kepemimpinan) adalah hutang, bukan keuntungan.
Sebagaimana ada imamah dan panutan dalam kebaikan, maka di sana ada para pemimpin yang mengajak ke neraka, maksudnya panutan untuk kesesatan[17], dan kedua jalan itu diberikan. Apakah engkau menjadi panutan dalam petunjuk ataukah panutan kesesatan?
Sungguh keinginan kuat menjadi panutan yang baik dan berhati-hati dari penyimpangan dari petunjuk Rasulullah r mendorong seseorang seperti Abu Bakar t untuk berkata: 'Sesungguhnya aku merasa khawatir jika aku meninggalkan sesuatu dari perintahnya bahwa aku menjadi sesat.'[18] Dan sesungguhnya orang yang berjalan di jalur mujahadah tidak senang untuk dirinya termasuk orang yang menyalahi, yang disifatkan oleh Rasulullah r bahwa
يَقُوْلُوْنَ مَا لاَيَفْعَلُوْنَ وَيَفْعًلُوْنَ مَا لاَيُؤْمَرُوْنَ
'Mereka mengatakan yang tidak mereka lakukan dan melakukan sesuatu yang tidak diperintahkan.'[19] Dan sesungguhnya ia berusaha agar menjadi pengikut Nabi r yang digambarkan bahwa :
يَأْخُذُوْنَ بِسُنَّتِهِ وَيَقْتَدُوْنَ بِأَمْرِهِ
'Mereka mengambil dengan sunnahnya dan mengikuti perintahnya.'[20] Sebagaimana yang dikatakan oleh Malik bin Dinar rahimahullah: 'Sesungguhnya seorang alim apabila tidak mengamalkan ilmunya tergelincirlah nasihat dari hati, sebagaimana tergelincirnya air hujan dari batu yang licin.'[21]
Tidak pantas orang yang memiliki akhlak (panutan yang baik) bahwa ia seorang yang penjilat (oportunis) yang berbuat jahat bersama orang-orang yang jahat. Diriwayatkan dari Ibnu Mas'ud t, ia berkata: 'Tanamkanlah di dalam jiwamu, jika manusia (orang-orang) berbuat baik (kepadamu) bahwa kamu berbuat baik (kepada mereka), dan apabila mereka berbuat jahat (kepadamu) agar kamu menjauhi kejahatan mereka.'[22] Demikian pula tanamkanlah di dalam jiwamu bahwa jangan sampai terfitnah denganmu para penjilat dari rakyat jelata, dan janganlah selainmu menjadikanmu sebagai pemimpin dalam kesesatan. Ibnul Arabi rahimahullah berkata dalam menjelaskan sabda Nabi r:
لاَغدرَةَ أَعْظَمُ مِنْ غدرَةِ إِمَامٍ عَامَّةٍ
'…dan tidak ada pengkhianatan yang lebih besar dari pada pengkhianatan pemimpin yang umum.'[23] Sesungguhnya ia menjadikannya lebih besar daripada imam, karena keterkaitannya dari yang terperdaya dengannya lebih besar, maka menjadi keji karena banyaknya.[24]
Pemimpin di dalam kebaikan harus menegakkan kepalanya sebagai harga kepemimpinannya, dan hendaklah menjadi ringan dalam pandangannya segala sesuatu di jalan keteguhannya di saat menghadapi cobaan. Al-Buwaithi –khalifah imam Syafii- sungguh dipenjara dalam fitnah (cobaan) al-Qur`an adalah makhluk, diikat dengan rantai dan belenggu, dan ia tetap tidak mau mengatakan selain yang benar sekalipun bisikan, dan ia berkata: 'Sesungguhnya yang mengikutiku seratus ribu…dan sungguh aku mati di besiku ini, sehingga datang suatu kaum yang mengetahui bahwa sungguh telah mati dalam perkara ini suatu kaum di besi mereka (dalam penjara).[25]
Maka semoga, jika kita berada di atas tingkatan sebagai panutan yang baik dan suri tauladan, semoga Allah I menjadikan kita para pemimpin dan menjadikan kita sebagai orang yang mewaris (dalam kebaikan), meneguhkan untuk kita di muka bumi, dan menjadikan kita sebagai pemimpin orang-orang yang bertaqwa.

Ringkasan:
'Ibadurrahman selalu berusaha agar menjadi pemimpin orang-orang yang bertaqwa
Seorang pemimpin mengikuti yang terdahulu dan menjadi panutan generasi sesudahnya.
Orang-orang yang tidak bisa menjadi panutan tidak akan diteguhkan untuk mereka di muka bumi.
Gambaran seorang pemimpin:
- Mengajak dengan perbuatannya sebelum ucapannya.
- Menjauhkan diri dari yang syubhat.
- Diinginkan oleh amir yang jujur
- Zuhud di dunia.
- Berhati-hati dari tingkah laku yang buruk agar orang-orang tidak terfitnah dengannya.
- Selalu jujur.
- Mengambil jiwa dengan semangat tinggi
Al-Khaluf adalah yang mengatakan sesuatu yang tidak mereka lakukan.
Seorang panutan menanamkan di dalam jiwanya untuk selalu berbuat baik, sekalipun orang-orang berbuat jahat.Seorang panutan siap menghadapi cobaan.
[1] Shahih al-Bukhari, kitab I'tisham, dari judul bab ke 2 (Fathul Bari 13/248)
[2] Dari Tafsir al-Qurthubi 2/107 saat menafsirkan firman Allah I: Sesungguhnya Aku akan menjadikanmu imam bagi seluruh manusia"…(QS. al-Baqarah:124)
[3] Dikutip dari mamarrul haqq 2/91 dan munthalaq hal 255.
[4] Fathul Bari 13275 dari syarh hadits 7298, dari kitab i'tisham, bab ke 4.
[5] Di dalam Madarijus salikin 2/26: (Maka orang yang 'arif meninggalkan banyak perkara yang mubah untuk menetapkan di atas pemeliharannya).
[6] Fathul Bari 4/280 saat menerangkan hadits (…sesungguhnya ia adalah Shafiyah…)
[7] Dikutip dari Mamarratul haqq (4/87)
[8] Musnad Ahmad 1/91
[9] Dari Hayatus Shahabah
[10] Afrahur ruh karya Sayyid Quthb hal 25-26.
[11] Musnad Ahmad 1/346
[12] Musnad Ahmad 1/192
[13] Muwaththa' Malik (1/326) hadits no 10 dari kitab Haji, bab ke 4.
[14] Shahih al-Bukhari, kitab permulaan wahyu, bab ke 6, hadits no 7 (Fathul Bari 1/31).
[15] Shahih al-Bukhari, kitab keutamaan shahabat, bab ke 9, hadits no. 3705 (Fathul Bari 7/71).
[16] Shahih al-Bukhari,kitab Mazhalim, bab ke 25, hadits no. 2468 (Fathul Bari 5/116).
[17] Sebagaimana dalam tafsir al-Alusi 2/83, surah Qashash, ayat 41.
[18] Shahih al-Bukhari, kitab fardhu khumus, bab 1, hadits no. 3093 (Fathul Bari 6/197).
[19] Dikeluarkan oleh Muslim (Jami'ul Ushul 1/326) hadits no. 108.
[20] Referensi yang sama.
[21] Dari Mamarratul Haqq 2/300
[22] Misykatul Mashabih 3/1418 dan dishahihkan oleh Syaikh Albani mauquf kepada Ibnu Mas'ud t.
[23] HR. at-Tirmidzi (Jami'ul Ushul 11/747 no. 9444 dan dihasan oleh Tirmidzi dan didha'ifkan oleh Arna`uth dan ia berkata: bagi sebagian alenianya ada syahid (penguat).
[24] 'Aridhatul Ahwadzi 9/42.
[25] Thabaqatus Syafi'iyah 1/275 dari biografi Yusuf bin Yahya al-Buwaithi.

Read More..

KEKUATAN PIKIRAN

Manusia adalah makhluk terlemah dibandingkan dengan makhluk ciptaan Tuhan yang lain, manusia tidak bisa berlari secepat kuda, tidak memiliki tenaga sekuat gajah, tidak bisa berenang selincah ikan. Kelemahan manusia itu hanya sebatas fisik, tetapi manusia debekali dengan suatu piranti yang memberikannya kekuatan hampir tak terbatas, kekuatan yang mampu menaklukkan dunia yaitu kekuatan pikiran. Perlu diingat bahwa Kekuatan ini juga bisa membalik menjadi kelemahan manusia, inilah sifat paradok pikiran. Pikiran itu amatlah sukar diawasi, ianya amat halus dan senang mengembara sesuka hati. Oleh karena itu haruslah orang bijaksana selalu menjaganya agar tercipta kebahagian.
“Kebencian” adalah emosi negative sedangkan “Kebahagiaan” adalah emosi positif. Perlu hati-hati dengan “Kebahagiaan”, karena ia justru bisa menjadi masalah. Pikiran yang terlalu melekat, atau selalu menginginkan atau berusaha mempertahankan “Kebahagiaan” justru akan menimbulkan efek negative karena keinginan untuk bahagia bisa mengobarkan api”Kebencian”. Untuk keluar dari itu semua maka kita harus mengerti dengan cara kerja pikiran atau akal.

Empat tahap proses belajar setiap manusia. Kita melewati keempat-empat tahap tersebut yaitu:
- Unconscious Incompetence
- Conscious Incompetence
- Conscious Competence
- Unconscious Competence

Kita tidak tahu bahwa kita tidak tahu (Unconscious Incompetence) misalnya sewaktu kecil kita tidak tahu bahwa kita saat itu belum bisa berjalan, proses melalui interaksi dengan orang dewasa atau lingkungan saat itu akhirnya kita tahu bahwa kita belum bisa berjalan karena berjalan harus dengan kondisi tegak (Conscious Incompetence), selanjutnya kita mulai berjalan dan akhirnya kita bisa berjalan dengan sempurna (Conscious Competence), sekarang bahkan kita tak sadar lagi bahwa kita bisa berjalan dengan sempurna (Unconscious Competence).
Sejak suatu Skill telah masuk ke tahap Unconscious Competence maka sejak saat itu bila tidak dilakukan intervensi secara sadar, skill ini akan bekerja secara automatic pilot yang memudahkan hidup kita yang dijalankan oleh sistim kebiasaan yang paling dominan. Salah satu kebiasaan manusia yang paling menonjol adalah kebutuhan akan konsistensi. Saat pikiran sudah memutuskan untuk menerima sesuatu sebagai “kebenaran” maka ia akan konsisten dengan “kebenaran” itu. “Kebenaran” ini belum tentu sejalan dengan “kebenaran” yang kita setujui kebenarannya. “Kebenaran” menurut pikiran sejalan dengan pemikiran pikiran itu sendiri yang didukung dengan berbagai pengalaman yang pernah kita alami.

Sedikit diceritakan sebagai contoh tentang “kekuatan pikiran”, pada Jum’at (24/04) di Acara Kick Andy, betapa luar biasanya kekuatan dari “kekuatan pikiran” yang merupakan salah satu dari metode pengobatan yang diterapkan secara pribadi oleh comedian senior Saudara Pepeng yang divonis menghidap penyakit langka yang umumnya dihidap kalangan penduduk eropa yaitu Multiple Scho……….is.(yang dikenal dikedokteran dengan istilah “MS”) yaitu penyakit yang menyerang fungsi syaraf utama seperti disyaraf otak dan tulang belakang. Pepeng tidak depresi, beliau malah mempersiapkan diri menghadapinya, karena prinsipnya ia tahu dari hasil surving beliau diinternet bahwa penyakit yang dideritanya sejak Maret 2005 yll tidak/belum ada obatnya, untuk itu ia menggunakan “kekuatan pikiran” sebagai obat yang diberikan Allah SWT, yaitu “kekuatan pikiran” untuk sembuh dan bertahan hidup (survival) dengan tetap membangun perlawanan bersama-sama keluarga tercinta. Hasilnya sampai saat ini, detik ini beliau masih bertahan dan tetap memusatkan “kekuatan pikiran” sebagai obat yang tiada tandingannya.
Dapat ditarik pemahaman bahwa kita semua harus tahu bahwa kita bisa (Conscious Competence) dan ini sangatlah berhubungan erat bagaimana kita bisa mendayagunakan “kekuatan pikiran” yang ada. (eppie-cool)



Read More..

Rabu, 22 April 2009

CUCI MATA.... easy look

lihat-lihat shot kekaguman.................



gado-gado tuk dilirik, bukan bermaksud untuk mencampuradukan atau membandingkan satu dengan yang lain, hanya sekedar cuci mata and easy look..



























emang sih standard, tapi nantikan galeri foto yang lebih & lebih selanjutnya..................

Read More..

Senin, 20 April 2009

KEISTIMEWAAN SEDEKAH


Keistimewaan Sedekah



Penyusun : Sulaiman bin Abdul Karim Al Mufarraj

Terjemah : Tim Terjamah al sofwah al islamiyah

Editor : Fariq Gasim Anuz dan Eko Haryanto Abu Ziyad






Hak Cipta Milik Kaum Muslimin


المملكة العربية السعودية – الرياض
المكتب التعاوني للدعوة والإرشاد وتوعية الجاليات بالربوة
2009م – 1430ه‍









وصفة علاجية تزيل كافة الأمراض بالكلية
[ اللغة الإندونيسية ]


تأليف : سليمان بن عبد الكريم المفرج
ترجمة: قسم الترجمة بمؤسسة الصفوة الإسلامية - جاكارتا

مراجعة: فارق قاسم عانوز و إيكو هاريانتو أبو زياد


حقوق الطبع والنشر لعموم المسلمين


Keistimewaan Sedekah
( Renungan Bagi Orang Sakit )


Segala puji hanya milik Allah, kita selalu memujiNya dikala senang maupun susah. Shalawat dan salam semoga tetap tercurah kepada Rasulullah -yang pernah mengalami sakit dan tertimpa cobaan- , kepada keluarga dan sahabat beliau yang penyabar lagi ridha terhadap taqdir Allah.
Pada zaman ini berbagai penyakit semakin menyebar dan banyak macamnya. Bahkan beberapa penyakit tidak bisa ditangani oleh dokter dan belum ditemukan obatnya, seperti kanker dan semisalnya, meskipun .sebenarnya obat penyakit tersebut ada. Allah tidak menciptakan suatu penyakit, melainkan ada obatnya. Namun obat tersebut belum diketahui, karena suatu hikmah tertentu yang dikehendaki oleh Allah.
Mungkin penyebab utama banyaknya penyakit adalah banyaknya kemaksiatan dan dilakukan dengan terang-terangan tanpa malu. Kemaksiatan yang menyebar ditengah masyarakat dapat membinasakan mereka. Allah berfirman yang artinya:
"Dan apa saja musibah yang menimpa kamu, adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri" (Surat Asy Sura 30)

Diantara hikmah penyakit yang diderita seorang hamba adalah sebagai ujian dari Allah kepadanya, dunia adalah tempat berseminya berbagai musibah, kesedihan, kepedihan dan penyakit.
Ketika saya melihat orang sakit bergulat dengan rasa sakitnya dan menyaksikan orang yang membutuhkan pertolongan dengan menahan rasa perihnya, mereka telah melakukan berbagai macam ikhtiar namun mereka melewatkan sebab penyembuhan yang hakekatnya dari Allah. Maka saya tergerak menulis untuk semua orang yang sedang sakit, agar rasa duka dan sedihnya lenyap, dan penyakitnya dapat terobati.

Wahai anda yang sedang sakit menahan lara, yang sedang gelisah menanggung duka , yang tertimpa musibah dan bala, Semoga keselamatan selalu tercurah kepadamu, sebanyak kesedihan yang menimpamu, sebanyak duka nestapa yang kau rasakan.
Penyakitmu telah memutuskan hubunganmu dengan manusia, menggantikan kesehatanmu dengan penderitaan. Orang lain tertawa sedang engkau menangis. Sakitmu tidak kunjung reda, tidurmu tidak nyenyak, engkau berharap kesembuhan walau harus membayar dengan semua yang engkau punya.
Saudaraku yang sedang sakit! Saya tidak ingin memperparah lukamu, namun saya akan memberimu obat mujarab dan membuatmu terlepas dari derita yang bertahun tahun. Obat ini didapat dari sabda Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam,
"Obatilah orang yang sakit diantara kalian dengan sedekah"
(Dihasankan oleh syaikh Albani dalam Shahihul Jami')

Benar saudaraku, obatnya adalah sedekah dengan niat mencari kesembuhan. Mungkin engkau telah banyak sedekah, namun tidak engkau niatkan agar Allah menyembuhkanmu dari penyakit yang engkau derita. Cobalah sekarang dan hendaknya engkau yakin bahwasanya Allah akan menyembuhkanmu. Berilah makan orang fakir, atau tanggunglah beban anak yatim, atau wakafkanlah hartamu, atau keluarkanlah sedekah jariahmu. Sungguh sedekah dapat menghilangkan penyakit dan kesulitan, musibah atau cobaan. Mereka dari golongan Allah yang diberi taufik oleh Allah telah mencoba resep ini. Akhirnya mereka mendapatkan obat ruhiyah yang lebih mujarab dari obat jasmani. Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam juga mengobati dengan obat ruhiyah sekaligus obat ilahiyah. Para salafush shalih juga mengeluarkan sedekah yang sepadan dengan penyakit dan musibah yang menimpa mereka. Mereka mengeluarkan harta mereka yang paling mereka cintai. Jangan kikir untuk dirimu sendiri, jika engkau memang memiliki harta dan kemudahan. Inilah kesempatannya telah datang..!!

Dikisahkan bahwa Abdullah bin Mubarak pernah ditanya oleh seorang laki-laki tentang penyakit yang menimpa lututnya semenjak tujuh tahun. Ia telah mengobati lututnya dengan berbagai macam obat. Ia telah bertanya pada para tabib, namun tidak menghasilkan apa-apa. Ibnul Mubarak pun berkata kepadanya, "Pergilah dan galilah sumur, karena manusia sedang membutuhkan air. Saya berharap akan ada mata air dalam sumur yang engkau gali dan dapat menyembuhkan sakit di lututmu. Laki-laki itu lalu menggali sumur dan ia pun sembuh". (Kisah ini terdapat dalam Shahihut Targhib).

Seorang laki-laki pernah ditimpa penyakit kanker. Ia lalu mencari obat keliling dunia, namun ia tidak mendapatkannya. Ia kemudian bersedekah pada seorang janda yang memiliki anak-anak yatim dan Allah pun menyembuhkannya.

Kisah lain, orang yang mengalami kisah ini menceritakan kepadaku, ia berkisah, "Anak perempuan saya yang masih kecil tertimpa penyakit di tenggorokannya. Saya membawanya ke beberapa rumah sakit. Saya menceritakan penyakitnya kepada banyak dokter, namun tidak ada hasilnya. Dia belum juga sembuh, bahkan sakitnya tambah parah. Hampir saja saya ikut jatuh sakit karena sakit anak perempuan saya yang mengundang iba semua keluarga. Akhirnya dokter memberinya suntikan untuk mengurangi rasa sakit, hingga kami putus asa dari semuanya kecuali dari rahmat Allah. Hal itu berlangsung sampai datangnya sebuah harapan dan dibukanya pintu kelapangan. Seorang shalih menghubungi saya dan menyampaikan sebuah hadits Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam, "Obatilah orang sakit diantara kalian dengan sedekah" (Dihasankan oleh Albani dalam Shahihul Jami') Saya berkata, "Saya telah banyak bersedekah". Ia pun menjawab, "Bersedekahlah kali ini dengan niat untuk kesembuhan anak perempuanmu". Sayapun mengeluarkan sedekah sekedarnya untuk seorang fakir, namun tidak ada perubahan. Saya kemudian mengabarinya dan ia berkata, "Engkau adalah seorang yang banyak mendapatkan nikmat dan karunia dari Allah, hendaknya engkau bersedekah sebanding dengan banyaknya hartamu". Sayapun pergi pada kesempatan kedua, saya penuhi isi mobil saya dengan beras, ayam dan bahan-bahan sembako dan makanan lainnya dengan menghabiskan uang yang cukup banyak. Saya lalu membagikannya kepada orang-orang yang membutuhkan dan mereka senang dengan sedekah saya. Demi Allah saya tidak pernah menyangka bahwa setelah saya mengeluarkan sedekah itu anak saya tidak perlu disuntik lagi, anak saya sembuh total walhamdulillah. Saya yakin bahwa faktor (yang menjadi sebab) paling besar yang dapat menyembuhkan penyakit adalah sedekah. Sekarang sudah berlalu tiga tahun, ia tidak merasakan penyakit apapun. Semenjak itu saya banyak mengeluarkan sedekah khususnya berupa wakaf. Setiap saat saya merasakan hidup penuh kenikmatan, keberkahan, dan sehat sejahtera baik pada diri pribadi maupun keluarga saya.
Saya mewasiatkan kepada semua orang sakit agar bersedekah dengan harta mereka yang paling mereka cintai, dan mengeluarkan sedekah terus menerus, niscaya Allah akan menyembuhkannya walaupun hanya sebagian penyakit. Saya yakin kepada Allah dengan apa yang saya ceritakan. Sungguh Allah tidak melalaikan balasan untuk orang yang berbuat baik.

Kisah lainnya, diceritakan oleh pelakunya sendiri. Ia berkata, "Saudara laki-laki saya pernah pergi ke suatu tempat. Ditengah jalan ia berhenti. Sebelumnya ia tidak pernah mengeluh sakit apapun. Pada saat itu tiba-tiba ia jatuh pingsan, seolah-olah peluru menembus kepalanya. Kami mengira ia tertimpa al 'ain (sakit karena pengaruh mata dengki seseorang) atau kanker atau penyempitan pembuluh darah. Kami lalu membawanya ke berbagai klinik dan rumah sakit. Kami melakukan berbagai macam pemeriksaan dan roentgen. Hasilnya, kepalanya normal saja, namun ia mengeluh sakit yang membuatnya tidak bisa berbaring. Juga tidak bisa tidur dan hal ini berlangsung lama. Bahkan jika sakitnya parah, ia tidak bisa bernapas apalagi berbicara.
Saya lalu bertanya kepadanya, "Apakah engkau mempunyai harta yang bisa kami sedekahkan? Semoga Allah menyembuhkanmu". Ia menjawab, "Ada". Lalu ia memberiku kartu ATM dan aku cairkan dari kartu tersebut sekitar tujuh belas juta rupiah. Setelah itu saya menghubungi salah seorang yang shalih yang mengenal beberapa orang fakir, agar ia membagikan uang tersebut kepada mereka. Saya bersumpah demi Allah yang maha mulia, saudara saya sembuh dari sakitnya pada hari itu juga, sebelum orang-orang fakir itu menerima harta titipan tersebut. Saya benar-benar yakin bahwa sedekah mempunyai pengaruh yang besar bagi kesembuhan penyakit seseorang. Sekarang sudah berlalu satu tahun, ia sama sekali tidak mengeluhkan sakit di kepalanya lagi, alhamdulillah. Dan saya wasiatkan kepada kaum muslilimin agar mengobati penyakit mereka dengan sedekah.

Berikut kisah lainnya, pelakunya sendiri yang menceritakan kisah ini. Ia berkata, "Anak perempuan saya menderita sakit demam dan panas. Ia tidak mau makan. Saya membawanya ke beberapa klinik, namun panasnya masih tinggi dan keadaannya semakin memburuk. Saya masuk rumah dengan gelisah. Saya bingung apa yang harus saya perbuat. Istri saya berkata, "Kita akan bersedekah untuknya". Saya lalu menghubungi seseorang yang mengenal orang-orang miskin. Saya berkata kepadanya, "Saya harap anda datang shalat bersama saya di masjid. Ambillah dua puluh kantong beras dan dua puluh kotak ayam di tempat saya, lalu bagikanlah kepada orang-orang yang membutuhkan". Saya bersumpah demi Allah dan saya tidak melebih-lebihkan cerita, lima menit setelah saya menutup telpon, tiba-tiba saya melihat anak saya menggerak-gerakkan kaki dan tangannya, bermain dan melompat diatas tempat tidur. Ia pun makan hingga kenyang dan sembuh total. Ini semua berkat karunia Allah kemudian sebab sedekah. Saya wasiatkan semua orang untuk mengeluarkan sedekah ketika tertimpa penyakit".

Marilah saudaraku, pintu telah terbuka, tanda kesembuhan telah tampak di depanmu. Bersedekahlah dengan sungguh-sungguh dan percayalah kepada Allah. Jangan seperti orang yang melalaikan resep yang mujarab ini, hingga ia tidak mengeluarkan sebagian hartanya untuk bersedekah lagi. Padahal bertahun-tahun ia menderita sakit dan mondar mandir ke dokter untuk mengobati penyakitnya, dengan merogoh banyak uang dari sakunya.

Jika engkau telah mencoba resep ini dan engkau sembuh, jadilah orang yang selalu menolong orang lain dengan harta dan usahamu. Jangan engkau membatasi diri dengan sedekah untuk dirimu sendiri, namun obatilah penyakit orang-orang yang sakit dari keluargama dengan sedekah. Jika engkau tidak sembuh total, ketahuilah engkau sebenarnya telah disembuhkan walau sedikit. Keluarkan sedekah lagi, perbanyak sedekah semampumu. Jika engkau masih belum sembuh, mungkin Allah memperpanjang sakitmu untuk sebuah hikmah yang dikehendakiNya atau karena kemaksiatan yang menghalangi kesembuhanmu. Jika demikian cepatlah bertaubat dan perbanyak doa di sepertiga malam terakhir.
Sedangkan bagi anda yang diberikan nikmat sehat oleh Allah, jangan tinggalkan sedekah dengan alasan engkau sehat. Seperti halnya orang yang sakit bisa sembuh maka orang sehatpun bisa sakit. Sebuah pepatah mengatakan, "Mencegah lebih baik dari mengobati".
Apakah engkau akan menunggu penyakit hingga engkau berobat dengan sedekah? Jawablah…! Kalau begitu bersegeralah bersedekah…


Sumber: Buletin dakwah terbitan yayasan al sofwah Jakarta dengan sedikit perubahan redaksi


Read More..

BISNIS YANG BAROQAH

Dalam berbisnis yang menjadi tujuan utama adalah keberkahan, Berkah adalah Over Value, yang dibicarakan adalah NILAI. Berbicara tentang berkah tidak ada kaitannya dengan jumlah tetapi sangat erat kaitannya dengan nilai dan kwalitas. Banyak orang terjebak pada pandangan bahwa berkah itu adalah jumlah, kalau orang maunya banyak maka jumlahnya harus banyak sedangkan sesungguhnya berkah itu adalah dia memiliki nilai dan kwalitas yang maksimal, bukan sekedar jumlahnya.
Bagaimana suatu bisnis yang unggul bisa mewujudkan satu keberkahan? Apa yang harus dilakukan? Ada sebuah password yang bisa kita pakai untuk dapat masuk kedalam jaringan keberkahan, password-nya adalah SYUKUR.
Kalau kita akan mengoperasikan/mengetik dikomputer dan kita tidak tahu password-nya maka tidaklah ada gunanya. Begitu juga dalam berbisnis, kita punya konsep bisnis yang matang, memiliki jaringan yang luas, tetapi kalau kita tidak tahu password-nya maka tidak ada gunanya bisnis itu. Didalam Islam melalui AlQur’an surah Ibrahim ayat 7 telah tertuang jelas,”Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah nikmat kepadamu, Dan jika kamu mengingkari nikmat-Ku, maka sesungguhnya azab-Ku amat pedih”.
Mari sama-sama kita lihat betapa bertabrakannya teori ekonomi yang materialistik dengan konsep ekonomi spiritualistik. Ketika kita mendapatkan keuntungan Rp.1.000.000,- /bulan dan kita infaqkan Rp.100.000,- /bulan apa artinya?, kalau dilihat dari konsep ekonomi materialistik maka itu sama dengan nilai sebesar Rp.100.000,- telah menyebabkan nilai Rp.1.000.000,- menjadi berkurang menjadi Rp.900.000,-. Tetapi harus kita pahami bahwa dalam melihat konsep ini bukan dengan konsep ekonomi materialistik saja tetapi dengan konsep ekonomi spiritualistik, yaitu ketika kita infaqkan nilai sebesar Rp.100.000,-, itu artinya Rp.100.000,- ini akan memancing Rp.1.000.000,- yang kedua. Itulah yang harus kita yakini. Kenapa? Karena kita harus belajar dari pengalaman pengusaha yang sangat sukses yang mendapatkah berkah yang amat banyak dari Allah SWT yaitu Abu Bakar ash-Shiddiq, ceritanya sedikit seperti ini.
Dalam suatu kesempatan Rasullallah mengumpulkan para sahabat, dimana saat itu Rasullallah sedang mempersiapkan peperangan dan tentu saja peperangan membutuhkan biaya. Kemudian Rasullallah para sahabat untuk memobilisasi dana perang. “siapakah diantara anda para sahabatku yang bisa menyediakan harta untuk membantu jihad fi sabilillah, untuk membantu perjuangan Islam?”, Rasullallah bertanya kepada para sahabat. Saat itu sebelum ada yang mengacungkan tangan, Abu Bakar ash-Shiddiq dengan sigap berkata,”Saya ya Rasullallah, saya akan menyumbang, saya akan menyerahkan seluruh harta saya tanpa tersisa sedikitpun”. Lalu Rasullallah kaget dan terperanjat dan berkata kepada Abu Bakar ash-Shiddiq,”Ya Abu Bakar engkau serahkan seluruh hartamu dijalan Allah, bagaimana dengan nasin anak dan istrimu?”. Dengan tenang Abu Bakar ash-Shiddiq menjawab,”Cukuplah Allah SWT dan Rasul-Nya sebagai harta saya, modal saya adalah selama ada Allah SWT dan Rasul-Nya, saya yakin bisnis saya akan berkembang”. Mengambil pelajaran dari kisah tersebut bahwa tidak ada seorangpun dimuka buni ini akan jatuh miskin karena berinfaq, justru karena berinfaq dan bersyukurlah dengan rezeki yang diberikan Allah SWT, maka dia mendapat pelipatgandaan keuntungan. Tentu saja hal ini kita harus melihatnya dari konsep spiritualistik.
Ada satu kalimat yang mungkin bisa membuat kita selangkah lebih maju untuk menjadi seorang businessman yang excellence yaitu ,”its better you are king in small country than you are slave in the big country”. Kira-kira artinya adalah dari pada anda menjadi budak dinegeri yang besar, sebaiknya anda menjadi raja dinegeri yang kecil. Disini Islam mengajarkan kepada kita bahwa bisnis kita yang berkah diberikan oleh Allah SWT kepada orang-orang yang yang mau mengikuti ajaran-Nya dengan Konsisten, Komitmen, Konsekuen dan Kompeten. (eppie-cool)
Read More..

Jumat, 17 April 2009

NILAI DIRI

Ada 3 kaleng coca cola,ketiga kaleng tersebut diproduksi di pabrik yang sama.
Ketika tiba hari,sebuah truk datang ke pabrik mengangkut kaleng-kaleng coca coladan menuju ke tempat yang berbeda untuk pendistribusian
Pemberhentian pertama adalah supermaket lokal.Kaleng coca cola pertama di turunkan disini.Kaleng itu dipajang di rak bersama dengan kaleng coca cola lainnya dan diberi harga Rp. 4.000.
Pemberhentian kedua adalah pusat perbelanjaan besar.Di sana , kaleng kedua diturunkan.Kaleng tersebut ditempatkan di dalam kulkas supaya dingindan dijual dengan harga Rp. 7.500.
Pemberhentian terakhir adalah hotel bintang 5 yang sangat mewah.Kaleng coca cola ketiga diturunkan di sana . Kaleng ini tidak ditempatkan di rak atau di dalam kulkas.Kaleng ini hanya akan dikeluarkan jika ada pesanan dari pelanggan.
Dan ketika keluarkan,kaleng ini dikeluarkan bersama dengan gelas kristal berisi batu es.Semua disajikan di atas baki dan pelayan hotel akan membuka kaleng coca cola itu,menuangkannya ke dalam gelas dan dengan sopan menyajikannya ke pelanggan.Harganya Rp. 60.000.
Sekarang, pertanyaannya adalah :Mengapa ketiga kaleng coca cola tersebut memiliki harga yang berbedapadahal diproduksi dari pabrik yang sama,diantar dengan truk yang sama dan bahkan mereka memiliki rasa yang sama?
Lingkungan mencerminkan harga.Lingkungan berbicara tentang RELATIONSHIP.
Apabila berada dilingkungan yang bisa mengeluarkan terbaik dari dalam diri,maka akan menjadi cemerlang.Tapi bila berada dilingkungan yang meng-kerdil- kan dirimaka akan menjadi kerdil.
(Orang yang sama, bakat yang sama, kemampuan yang sama) + lingkungan yang berbeda = NILAI YANG BERBEDA

Dipostkan kembali oleh Pencerahan dari izin sumber eri-communicator
Read More..

KAWIN BENDA MATI

Apa hubungan lampu petromax (lampu strongkeng kata orang kabupaten Kep.Meranti propinsi Riau yang baru aja terbentuk dan disahkan melalui sidang paripurna DPR-RI pada jum’at 19/12/2008yll) dan kipas angin?. Cerita ini berawal ketika dipagi jum’at (17/04) saya duduk disalah satu kedai kopi dengan salah satu rekan sekantor dikota Tanjungpinang untuk minum secangkir kopi dan sarapan pagi. Kedai kopi merupakan tempat yang favorit dan ideal bagi sebagian besar penduduk Kota Tanjungpinang untuk melepaskan ketegangan/stres kerja atau sekedar untuk mengobrol, namun pada kenyataannya dikedai kopi bisa juga dijadikan sebagai tempat pertemuan politisi, enterpreniur dan bankir dalam membahas berbagai permasalahan yang sedang hangat-hangatnya dan berbagai transaksi-transaksi bisnis.
Sedang saya saat itu dengan satu orang rekan kerja duduk sambil ngopi dan menghabiskan beberapa ba tang rokok bercerita tentang apa saja yang terpikirkan saat itu. Tak disengaja mata melihat sebuah property unik teronggok disudut chasier kedai kopi yang kalau di counter hp, perhotelan, perbankkan biasanya ditunggui gadis-gadis bohai nan menarik, sedangkan saat dikedai kopi itu duduklah seorang makhluk yang sudah cukup tua, nyonya begitu dia dipanggil dengan setelan rambut keriting pendek dan gelang batu giok ditangan kanannya. Kembali ke benda unik tadi terpikir pula untuk mengabadikannya dihandphone saya dan tanpa diduga pembicaraan saya dengan rekan kerja menjadi seru dan penuh gelak tawa tertuju pada si Nyonya dan lampu emergency diera krisis. Ternyata kreatifitas akan terbentuk oleh kondisi ekonomi yang krisis bukan pelit tetapi itulah kenyataannya siempunya kedai kopi mampu mengkobinasikan kaki kipas angin yang rusak dengan lampu petromax/strongkeng berbahan bakar minyak tanah, yang keduanya merupakan barang bekas produksi lama. “Menarik”, kata saya dalam hati, diera krisis dunia maka mereka juga harus memakai manajemen krisis pula, apatah lagi dimana-mana kita sebagai bagian dari masyarakat yang lagi dipusingkan masalah krisis listrik dan dunia saat ini juga sudah mulai mewacanakan agar para pemimpin negara menerapkan Bio Energy, tidak harus tergantung dengan mesin-mesin listrik berbahan bakar minyak bumi seperti solar misalnya, tetapi harus mampu memikirkan dan menggunakan mesin-mesin pembangkit listrik dengan energy alternatrif.
Perkawinan lampu petromax/strongkeng dengan kipas angin tadi cukup inspiratif dan kreatif, dihubungkan dengan suasana kedai kopi yang gelap karena tanpa jendela merupakan deretan ruko-ruko di kota lama tanjungpinang, ketika PLN di Tanjungpinang Out Of Service si lampu emergency yang unik mampu menerangi tamu kedai kopi dan menambah suasana indah nan asri.Setelah kurang lebih setengah jam duduk ngopi, saya dan rekan tadi kembali meluncur berjalan kaki di lorong sempit yang membelah jalan Bintan dengan Teuku Umar untuk kembali kekantor memulai aktivitas kerja sepertimana biasa. (eppie-cool)

Read More..

Rabu, 15 April 2009

CEMARA DI PARU-PARU RUSIAN

Ada-ada saja kisah manusia didunia ini, ada ikan pari berkepala mirip manusia yang kononnya akibat kutukan, ada anak yang terlahir memiliki ekor dan tubuhnya berbulu lebat serta wajah yang mirip kera yang kononnya orang tuanya waktu itu membunuh seekor kera, ada ibu-ibu yang dari dalam perutnya keluar kawat besi hingga menembus kulit perut dan banyak lagi kejadian yang aneh-aneh, belum lagi ketika saya melihat program siaran salah satu televisi swasta yang memberitakan telah ada museum peralatan pelet-memelet lengkap dengan propertinya seperti jenglot, boneka lengkap jarum-jarumnya, jelangkung berpakaian, rambut mayat, darah perawan, sesajian, dll semuanya ditempatkan didalam kotak kaca dan membuat suasana serasa mencekam dan mistis. Disisi kedokteran tidak mengenal itu semua apalagi di agama yang saya anut tidak boleh mempercayai hal itu bisa-bisa divonis syrik yang merupakan dosa besar vertikal langsung kepada sang khalik (Allah SWT).
Ada kejadian yang luar biasa terjadi di kota Moscow percaya tak percaya dunia kedokteran Rusia dihebohkan dengan penemuan potongan cemara yang tumbuh didalam paru-paru seorang pria. Awalnya dokter mendiagnosa pria tersebut menderita tumor dan perlu dilakukan tindakan operasi. Operasi pengangkatan tumor yang biasa dilakukan doker Rusia ini akan menjadi operasi yang akan diingat selalu. Potongan cemara yang bersarang diparu-paru Artyom Sidorkin ini, mempunyai panjang 5 cm dan membahayakan kesehatan pria tersebut. Hal ini diketahui setelah dokter membedah paru-parunya untuk pengangkatan tumor.
Petugas kesehatan memperkirakan Sidorkin telah menghirup sebuah bibit, kemudian bibit tersebut telah bersarang diparu-parunya dan tumbuh menjadi potongan cemara yang telah mengakibatkan pendarahan diparu-parunya.
Awalnya pria tersebut mengeluh sakit didadanya dan mengalami batuk darah dan setelah diperiksa pria ini divonis mengidap tumor di paru-paru. Bukan tanpa alasan, pihak kedokteran telah melakukan X-Ray dan hasilnya menunjukkan tumor, tingkat validitas keyakinan adalah 100% karena pihak kedokteran sudah melihat hasil seperti itu ratusan kali dan memutuskan untuk dioperasi. Sebelum dilakukan tindakan operasi dokter bedah melakukan biopsy untuk mengambil jaringan tumor tersebut. “Saya kira saya sedang berhalusinasi, saya memanggil asisten untuk melihatnya, yaitu benar-benar potongan cemara” ujar si dokter bedah.
Tim dokter memperkirakan bahwa batuk darah yang dialami pria tersebut akibat potongan cemara ini menusuk pembuluh darah dan yang membuat gembira Artyom Sidorkin adalah dia tidak menderita kanker dan potongan cemara yang iseng tersesat media tumbuhnya, tidak lagi menggangu kehidupannya lagi.
Dunia sudah semakin tua, tidak ada yang tidak mungkin tergantung bagaimana kita melihatnya dan menarik hikmah atas semua kejadian, yang baik diambil yang buruk abaikan dan semakin hari harus semakin baik, ilmu memang tiada batas tidak memandang status maupun umur. Dari kejadian Artyom Sidorkin tentu merupakan hal yang baru bagi dunia kedokteran dan tentu akan terus dipelajari, hal ini positif dan pasti merupakan bentuk kekuasaan Allah SWT dimana tanpa kehendak Nya hal ini mustahil akan terjadi. Bagi yang singgah tulisan tentang Artyom Sidorkin telah hadir di tabloid Rusia Konsomolskaya Gazeta (eppie-cool)

Read More..

KISAH SI ONIDUS DLL (part # 4)

Si Onidus kini telah memiliki satu orang istri dan satu orang putri yang cantik jelita, dalam hati saya mengatakan sungguh kebesaran Tuhan segalanya dimudahkan untuk si onidus, Si Kopral bergaji Jendral calon anggota dewan terhormat kabupaten lingga tahun 2014 yang biasanya kami panggil P’Mo atau Om Mo adalah paman tersayang si Onidus yang juga satu kantor dengannya. Segala yang dijalani dalam kehidupan si Onidus tak terlepas dari campur tangan beliau agar bagaimana menjadi sukses yang saat ini P’Mo sudah nikmati. Sukses P’Mo bukan dilihat dari kepangkatan tapi bagaimana mensyukuri segala sesuatu hal dengan cara yang benar, sekali peluang itu didapat beliau tak akan melepaskannya dan menjalaninya dengan sungguh-sungguh dan jujur, alhasil beliau jadi tuan takur serba banyak dari banyak duit, banyak kenalan, banyak tanah, banyak rumah, banyak anak, banyak jajan cuma satu yang tak banyak yaitusatu istri. P’Mo sangat bersih, bersahaja, sederhana dan sportif itu yang yang saya rasakan selama bersama dengannya. Kalau si Onidus juga mengadopsi hal yang sama dari pamannya itu, Cuma ada satu yang si Onidus tak punya yaitu kurang bersih, bagaimana tidak akibat dari efek serangan sariawannya yang kian mengganas hingga menyerang tiap arena pembaringannya didini hari dan merupakan alas (maaf) pantat nasabah jika menunggu antrian disiang hari, terlihat banyak pulau-pulau yang terbentuk secara alamiah, ada pulau sumatra, pulau Jawa tetapi yang paling banyak adalah kepulauan seribu, terlihat jelas berputar-putar dijok kursi antrian berwarna biru yang menghiasi ruang pelayanan kantornya. Untung saja tidak terjadi proses pencemaran udara diruangan itu karena aroma pulau-pulaunya kalah dengan semprotan bayfress beraroma jeruk segaaarrrrrr yang dibeli di Mini Market Dabo.
Si Onidus sangat ringan tulang, bekerja ikhlas tanpa pamrih, pokoknya siap untuk saling mengisi dan membantu rekan seprofesinya yaitu si Pi’i pasukan pengaman kantor yang tak kalah gigih dalam bekerja, yang punya cinta sejati si gadis berkrudung di ibu kota kabupaten, si gadis mampu membuat si Pi’i menitikkan air mata dan kleper-kleper dibuatnya.
Mereka berdua saling bahu membahu membantu saya dan yang membuat saya salut si Pi’i orangnya sangat hemat dan penuh keberuntungan, rajin menabung dan sayang kepada keluarga. Kalau sang pengaman kantor yang satu ini orangnya stylish dan wangi selalu. Salah satu keberuntungannya adalah dia pernah mendapatkan hadiah utama telkomsel yang diadakan oleh counter hp sebelah kantor berupa satu unit motor spin berwarna pink yang terakhir saya lihat waktu masih disana sudah berubah warna menjadi hitam mengkilat dan dipakai oleh adik perempuannya.
Si Onidus dan Pi’i adalah dua umat manusia yang terus merintis dan berjuang dikehidupan dunia ini, kalau si Onidus tegar ditantang cinta tetapi kalau si Pi’i cengeng dan mudah jatuh cinta. Akibatnya si Pi’i selalu saja putus nyambung lagi putus nyambung lagi sedang si Onidus tempo doloe putus ganti lagi putus ganti lagi. Ya……biar bagaimanapun mereka sudah saya anggap seperti adik-adik saya dan sampai kapanpun saya coba untuk tetap berkomunikasi dengan mereka dan kebetulan saya tidakk pindah jauh-jauh cuma ke Tanjungpinang.
Alhamdulillah saat ini saya mendapat satuan pengamanan dikantor baru saya dua orang security yang type dan karakternya sama seperti si Onidus dan si Pi’i, yang satunya ahli di listrik biasa di panggil Tomy dan yang satunya lagi ahli sebagai penjaga gawang futsal saya memanggilnya Aan. Saat ini saya tengah menggali potensi-potensi lain yang ada pada mereka agar bagaimana bisa nantinya membantu membawa kantor yang saya pimpin menjadi terkenal di seluruh dunia………………berlebihan kali ya………….. (bersambung)






Read More..

Selasa, 14 April 2009

BANGKITLAH IKM DAN UMKM

Departemen Perindustrian (Depperin) mengusulkan paritel modern (supermarket) wajib menampung dan menjual produk makanan dan minuman industry kecil dan menengah (IKM). Kapasitas yang harus disediakan untuk produk makanan dan minuman IKM adalah 25 persen dari total omzet produk makanan dalam satu toko modern. Hal ini disampaikan Dirjen Industri Kecil dan Menengah (IKM) Departemen Perindustrian Fauzi Aziz disela-sela pameran produk makanan ringan IKM, di Gedung Deperin, Selasa(14/4). “Saya akan
berjuang kearah regulasi, untuk mencapai 25 persen, karena saat ini masih dibawah 10 persen,”jelasnya. Usulan ini merupakan kebijakan keberpihakan (affirmative policy) untuk mendorong IKM makanan dan minuman yang aturan mainnya akan dimasukkan ke ketentuan pasar modern dan tradisional, apakah di keppres, permendag, perda yang saat ini sedang dipelajari. Namun sejalan dengan regulasi akan diikuti dengan perubahan hasil produk IKM yang baik secara mutu maupun kemasan. Mengingat selama ini masih banyak beredar produk inport dengan kualitas yang bersaing. Industri makanan dan minuman IKM merupakan sumber kekuatan ekonomi Indonesia, maka perlu kiranya dilakukan perubahan pengembangan packaging dan higienis. Minimal sudah mendapat Produsen Industri Rumah Tangga (PIRT) dari BPOM atau setingkat dibawah MD. Untuk menembus pasar ritel modern butuh perjuangan karena terkait dengan mutu, kemasan dan harga. Maklum produk-produk makanan dan minuman ringan seperti dari Thailand, Malaysia dan China sudah cukup kencang beredar dipasar local. Maka kedepan perlu dipertegas bahwa IKM makanan dan minuman harus mengacu kepada standar mutu agar kita bisa menjadi pemain dinegara sendiri. (Diadopt dari Tribun Batam, hanya untuk sharing ke pembaca dan bagaimana wacana Depperin tersebut dapat dilihat sebagai peluang pasar mikro dan kecil didunia perbankan dan bagaimanapula kita bisa memanfaatkan ceruk-ceruk pasar (market niche) UMKM yang potensial yang terbukti mampu menghadang dan tetap eksis pada saat krisis ekonomi global saat ini)
Read More..

Senin, 13 April 2009

KIAT-KIAT DALAM MENGANTISIPASI RISIKO DALAM PEMBERIAN KREDIT

Menjaga kulaitas kredit adalah lebih penting dibanding mengejar target/peluang baru, jika dipaksakan untuk mengejar target atau peluang baru, maka mutu dan analisa kredit akan cendrung lemah serta sering terjadi pelanggaran prosedur dan ketentuan.
Setiap pemberian kredit, bank selalu berada pada dua sisi yang berbeda. Sisi pertama “Pembiayaan kredit berhasil dan dana kembali”, sisi kedua “Kredit gagal dan dana tidak kembali”.
Untuk mengantisipasi hal tersebut bank harus memiliki benteng yang kuat yaitu
“JAMINAN KREDIT”.
Kejujuran debitur adalah hal yang utama. Seorang bankir tidak boleh mempunyai rasa ragu terhadap debitur yang dibiayai. Jika ada keraguan jawabannya hanya…”KREDIT DI TOLAK”.
Bank sebaiknya tidak memberikan kredit kepada debitur yang mempunyai usaha tidak dimengerti petugas bank. Karena hal tersebut akan mengakibatkan timbulnya analisis yang beresiko. Seorang banker tidak perlu malu mengakui jika tidak mengerti dengan usaha/bisnis yang dilakukan debitur.
Keputusan kredit adalah keputusan yang professional yaitu tanpa ada tekanan dan beban rasa takut. Jika ada hal itu, “JANGAN MENGAMBIL KEPUTUSAN”.
Tujuan utama kredit adalah pengembalian/pelunasan. Artinya bukan untuk menyita agunan/jaminan, atau karena hal-hal lain misalnya ; agar lebih dekat dengan debitur, untuk mengikat debitur (karena salah satu nasabah prima), dll.
Juka bank memiliki data-data yang lengkap maka dapat mendukung suatu keputusan yang tepat. Fakta akan sangat membantu dan apabila dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya akan udah dalam mengambil keputusan. Karena itu kembangkan rasa ingin tahu, sebab debitur yang baik justru akan lebih senang berhadapan dengan bank yang benar-benar tahu bisnis/usaha yang sedang ditekuninya.
Bank sebagai pihak yang memberikan kredit harus paham dengan siklus bisnis/usaha debiturnya. Sehingga bank dapat mengevaluasi risiko-risiko yang mungkin timbul dimasa yang akan datang.
Kemampuan debitur dalam memenej/mengelola bisnisnya merupakan penilaian yang penting sebelum kredit diberikan. Petugas bank harus tahu lingkungan bisnis/usaha debitur dan usahakan agar informasi didapatkan sebanyak mungkin.
Bank yang memberikan kredit hanya berdasarkan kekuatan agunan dapat disamakan dengan perusahaan pajak gadai
Agunan kredit adalah salah satu pengamanan agar asset debitur tersebut tidak dikuasai pihak lain, dan menempatkan bank pada posisi negosiasi yang kuat. Oleh karena itu penilaian agunan harus dilakukan secara professional yaitu berdasarkan fakta sebenarnya dan lakukan tindakan hokum/pengikatan yang dapat mengamankan posisi bank dari segala macam risiko.
Pemberian kredit kepada pengusaha kecil lebih berisiko disbanding kepada pengusaha besar. Karena pengusaha kecil hanya berdasarkan keputusan satu orang sedangkan pengusaha besar harus melalui keputusan beberapa orang.
Kurang lengkapnya administrasi akan membuat kredit tersebut menjadi lemah. Lengkapnya administrasi merupakan urat nadinya perkreditan, ingatlah bahwa dokumen/administrasi akan sangat berguna apabila kredit tersebut mulai bermasalah. Karena kekuatan dokumen merupakan benteng/senjata bagi bank apabila kredit menjadi perkara dipengadilan/BUPLN.
Informasi bank sangat berguna dalam mengambil keputusan kredit. Apabila debitur bank lain mengajukan kredit kepada kita, hal tersebut harus menjadi pertanyaan besar dan harus menjadi perhatian serius. Karena apa yang sedang terjadi harus diketahui, baik dari hasil wawancara atau dari sumber-sumber lain sebelum diambil suatu keputusan pemberian kredit.
Jika debitur mendesak agar kredit segera dicairkan, maka keputusan yang paling tepat adalah “DITOLAK”. Analisa kredit bagaikan menganalisa sebuah perkawinan yang tidak dapat diputuskan dengan cepat, namun harus dilakukan dengan tenang dan dengan kosentrasi yang sangat terfokus.
“LEBIH BAIK DIKATAKAN BODOH HANYA SEKALI OLEH DEBITUR YANG KECEWA, DARIPADA DIKATAKAN BODOH SERIBU KALI OLEH MANAJEMEN BANK YANG KECEWA”.
Jika jaminan yang diserahkan adalah milik orang lain/pihak lain, maka bank harus yakin bahwa yang bersangkutan harus tahu akan kewajibannya apabila kredit tersebut bermasalah. Untuk itu kepada pihak bank diwajibkan menginformasikan apa-apa saja yang menjadi kewajiban dan tanggungjawab pemilik jaminan (melalui wawancara) apabila kredit tersebut bermasalah, agar dibelakang hari tidak ada pihak yang kecewa atau dirugikan.
Pantau/telusuri penggunaan dana kredit, dan lihat/pelajari perkembangan usaha yang dibiayai serta bandingkan dengan sebelum mendapat kredit. Lakukan monitoring secara ketat dan apabila perlu lakukan pembinaan agar usaha yang dibiayai berjalan lancar dan kredit kembali dengan baik.
Berfikirlah pertama-tama untuk bank, atau utamakan kepentingan bank daripada kepentingan debitur. Secara keseluruhan ketentuan dan peraturan mungkin belum sempurna namun melanggarnya adalah tindakan yang sangat gegabah. Selalulah berfikir bahwa dana kredit yang diberikan adalah uang kita sendiri, dan bagaimana perlakuan kita jika uang tersebut tidak kembali.
sebuah catatan konsolidasi audit internal
Read More..

MANAJEMEN STRES

Setiap pekerja akrab dengan istilah “STRES”. Ini adalah bagian tak terelakkan dari kehidupan kerja individual. Beberapa orang mengatakan bahwa dalam tingkat sedang, stress menguntungkan, sementara yang lain mengatakan bahwa stress melelahkan baik tubuh maupun pikiran. Namun apakah stres itu, apa yang berkaitan dengan istilah itu secara spesifik?
Stres bukan sekadar hasil dari tekanan eksternal, namun dapat dibawa oleh perasaan-perasaan yang berasal dari dalam seperti harapan, ketakutan dan keyakinan. Stres dapat sangat bervariasi dari individu satu dengan individu yang lain. Yabg merupakan stres tingkat tinggi pada seseorang bisa jadi merupakan sesuatu yang menggairahkan, menantang dan sebuah kesempatan untuk orang yang lain. Semuanya tergantung pada persepsi individu dan penilaian pada situasinya.
Stres adalah hasil dari tekanan-tekanan yang kita hadapi dalam kehidupan sehari-hari. Tekanan-tekanan internal dan eksternal bertimbun dan stres adalah hasil dari terlalu banyaknya tekanan. Namun tingkat toleransi sangat bersifat individual, beberapa orang dapat menghadapi lebih banyak stres daripada yang lain.
Stres sungguh merupakan suatu ciri warisan dari jaman pendahulu kita sejak masa prasejarah dan respons “FLIGHT OR FIGHT_kabur atau serang”. Saat saudara-saudara kita yang belum maju menghadapi situasi penuh tekanan, biasanya merupakan tekanan fisik secara alamiah. Maka tubuh akan mempersiapkan diri untuk menyerang atau menyelinap dan melarikan diri. Ini dicapai melalui pelepasan sejumlah besar andrenalin yang meningkatkan aktivitas otak, detak jantung dan kapasitas paru-paru. Gula darah juga terlepas kedalam aliran darah dalam jumlah besar sebagai bahan bakar untuk menghasilkan tindakan-tindakan yang harus dilakukan. Respon-respon ini bisa jadi sangat berguna untuk saudara jauh kita itu, namun bagi pekerja modern, mereka berada pada lingkungan modern yang sepenuhnya serba berlebihan.
Otak, dalam tekanan, memulai respons-responsnya, namun dengan tidak adanya keluaran fisik, stres ini mengganggu baik tubuh maupun jiwa. Ini menimpa orang-orang yang berbeda pada tingkatan yang juga berbeda, namun secara umum respons fisik primitive adalah factor negative saat tingkat stres tinggi. Stres dapat mengganggu performa kerja dan mempengaruhi bisnis dalam berbagai cara berbeda.
Beberapa solusi memerlukan program yang mendorong pekerja untuk menggunakan fasilitas fitness dan kesenangan, serta menyediakan informasi tentang keuntungan berolahraga secara teratur dan pola makan yang tepat. Kedua factor ini dapat membantu menengahi dan mengurangi efek berbahaya dari stres.
Telah diakui secara meluas bahwa orang yang menjaga stamina diri dapat menghadapi tekanan yang mereka temui ditempat kerja dengan lebih baik, dan juga pulih lebih cepat dari masalah yangberhubungan dengan stres. Memiliki waktu untuk relaks dan menjauh dari tekanan dari tempat kerja adalah hal yang penting, ibarat mengisi kembali baterai fisik dan mental guna meningkatkan performa setelah waktunya habis.
Relaksasi berbagai macam cara dan bentuk aktivitasnya, misalnya istirahat minum kopi, berbincang-bincang dengan orang lain dapat membantu mengurangi tensi dan membantu pikiran untuk lebih focus pada area dan isu diluar tempat kerja. Metode lain bisa juga dengan mendengarkan music, meditasi, istirahat sejenak. Cara ini dapat membantu individu untuk mencapai “bingkai pikiran” yang lebih baik ditempat kerja, ada juga yang sedikit lebih ekstrim adalah merokok. Arti dari semua itu adalah bagaimana bisa membuat pikiran yang terbebani tadi berhenti bekerja dan memfokuskan pada aktivitas lainnya.
Kebugaran juga suatu hal yang patut dinomorsatukan dalam hal mengelola stres, karena stres bisa berakibat potensial. Kebugaran fisik bisa dilakukan dengan rutin berolahraga. Suatu perusahaan/organisasi haruslah mempersiapkan insentif untuk para karyawan/pekerja untuk berolahraga secara teratur, karena hal ini akan menguntungkan kedua belah pihak, peningkatan kebugaran akan meningkatkan kesehatan menuju peningkatan produktivitas dan mengurangi insiden seperti serangan jantung bagi elemen-elemen perusahaan/organisasi sebagai figure menejemen kunci.
Ingatlah untuk …………….
Bekerjalah seolah anda tidak memerlukan uang, mencintailah seolah-olah anda tak pernah terluka dan menarilah solah-olah tak seorangpun melihat.

Insentif, penghargaan nyata ataupun tidak merupakan salahsatu cara untuk memperoleh partisipasi individual. Namun jika kita bermaksud menuai keuntungan jangka panjang, program latihan yang lebih konprehensif perlu diadopsi. Ini berarti menempatkan Olah Raga kedalam etos perusahaan, membuatnya sebagai bagian dari budaya perusahaan.
Para Top Manajemen hingga kepemimpin-pemimpin kecil organisasi/perusahaan harus dapat meyakinkan kepada setiap individu dibawahnya bahwa olah raga harus dapat dinikmati tanpa keterpaksaan agar setiap individu melihatnya penting dan bukanlah suatu tugas/perintah yang muaranya adalah dapat menemukan keseimbangan antara tekanan dan relaksasi yang memungkinkan performa kerja yang tinggi dan produktif namun dengan tingkat stres yang sangat rendah. (eppie-cool)


Read More..