Senin, 20 April 2009

BISNIS YANG BAROQAH

Dalam berbisnis yang menjadi tujuan utama adalah keberkahan, Berkah adalah Over Value, yang dibicarakan adalah NILAI. Berbicara tentang berkah tidak ada kaitannya dengan jumlah tetapi sangat erat kaitannya dengan nilai dan kwalitas. Banyak orang terjebak pada pandangan bahwa berkah itu adalah jumlah, kalau orang maunya banyak maka jumlahnya harus banyak sedangkan sesungguhnya berkah itu adalah dia memiliki nilai dan kwalitas yang maksimal, bukan sekedar jumlahnya.
Bagaimana suatu bisnis yang unggul bisa mewujudkan satu keberkahan? Apa yang harus dilakukan? Ada sebuah password yang bisa kita pakai untuk dapat masuk kedalam jaringan keberkahan, password-nya adalah SYUKUR.
Kalau kita akan mengoperasikan/mengetik dikomputer dan kita tidak tahu password-nya maka tidaklah ada gunanya. Begitu juga dalam berbisnis, kita punya konsep bisnis yang matang, memiliki jaringan yang luas, tetapi kalau kita tidak tahu password-nya maka tidak ada gunanya bisnis itu. Didalam Islam melalui AlQur’an surah Ibrahim ayat 7 telah tertuang jelas,”Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah nikmat kepadamu, Dan jika kamu mengingkari nikmat-Ku, maka sesungguhnya azab-Ku amat pedih”.
Mari sama-sama kita lihat betapa bertabrakannya teori ekonomi yang materialistik dengan konsep ekonomi spiritualistik. Ketika kita mendapatkan keuntungan Rp.1.000.000,- /bulan dan kita infaqkan Rp.100.000,- /bulan apa artinya?, kalau dilihat dari konsep ekonomi materialistik maka itu sama dengan nilai sebesar Rp.100.000,- telah menyebabkan nilai Rp.1.000.000,- menjadi berkurang menjadi Rp.900.000,-. Tetapi harus kita pahami bahwa dalam melihat konsep ini bukan dengan konsep ekonomi materialistik saja tetapi dengan konsep ekonomi spiritualistik, yaitu ketika kita infaqkan nilai sebesar Rp.100.000,-, itu artinya Rp.100.000,- ini akan memancing Rp.1.000.000,- yang kedua. Itulah yang harus kita yakini. Kenapa? Karena kita harus belajar dari pengalaman pengusaha yang sangat sukses yang mendapatkah berkah yang amat banyak dari Allah SWT yaitu Abu Bakar ash-Shiddiq, ceritanya sedikit seperti ini.
Dalam suatu kesempatan Rasullallah mengumpulkan para sahabat, dimana saat itu Rasullallah sedang mempersiapkan peperangan dan tentu saja peperangan membutuhkan biaya. Kemudian Rasullallah para sahabat untuk memobilisasi dana perang. “siapakah diantara anda para sahabatku yang bisa menyediakan harta untuk membantu jihad fi sabilillah, untuk membantu perjuangan Islam?”, Rasullallah bertanya kepada para sahabat. Saat itu sebelum ada yang mengacungkan tangan, Abu Bakar ash-Shiddiq dengan sigap berkata,”Saya ya Rasullallah, saya akan menyumbang, saya akan menyerahkan seluruh harta saya tanpa tersisa sedikitpun”. Lalu Rasullallah kaget dan terperanjat dan berkata kepada Abu Bakar ash-Shiddiq,”Ya Abu Bakar engkau serahkan seluruh hartamu dijalan Allah, bagaimana dengan nasin anak dan istrimu?”. Dengan tenang Abu Bakar ash-Shiddiq menjawab,”Cukuplah Allah SWT dan Rasul-Nya sebagai harta saya, modal saya adalah selama ada Allah SWT dan Rasul-Nya, saya yakin bisnis saya akan berkembang”. Mengambil pelajaran dari kisah tersebut bahwa tidak ada seorangpun dimuka buni ini akan jatuh miskin karena berinfaq, justru karena berinfaq dan bersyukurlah dengan rezeki yang diberikan Allah SWT, maka dia mendapat pelipatgandaan keuntungan. Tentu saja hal ini kita harus melihatnya dari konsep spiritualistik.
Ada satu kalimat yang mungkin bisa membuat kita selangkah lebih maju untuk menjadi seorang businessman yang excellence yaitu ,”its better you are king in small country than you are slave in the big country”. Kira-kira artinya adalah dari pada anda menjadi budak dinegeri yang besar, sebaiknya anda menjadi raja dinegeri yang kecil. Disini Islam mengajarkan kepada kita bahwa bisnis kita yang berkah diberikan oleh Allah SWT kepada orang-orang yang yang mau mengikuti ajaran-Nya dengan Konsisten, Komitmen, Konsekuen dan Kompeten. (eppie-cool)
Read More..

3 komentar:

the beauty of riau mengatakan...

nih benar-benar pencerahan bang dan menyejukkan hati ada alqurannya juga, yup benar bang baroqah dan halal, akhir-akhir ini bang khan ada bisnis abon, ternyata empunya bisnis di Surabaya sudah banyak untung besar selama ini, tapi apa yg ia jual tdk baroqah yg ia jual bukan abon sapi tapi abon babi, semoga yang akan kita jual bulan juni nanti baroqah dan diridhai oleh Allah bang.

the beauty of riau mengatakan...

Mau Panytun sedikit ye bang,khan tanjung pinang kota pantun.

Buah Duku
Buah Duren
Blogger Pekanbaru
Memang Keren

Dinoe mengatakan...

Mantap pencerahannya bang..