Kamis, 26 Maret 2009

LOYAL SECARA RASIONAL PADA ATASAN

Bicara tentang loyalitas sekarang ini iramanya cendrung fals/sumbang. Loyalitas saat ini pun beragam pengertian bahkan menimbulkan pertanyaan, loyalitas kepada siapa? pada pimpinan, pada profesi atau pada uang? kalau ini dibenarkan yang manakan mendapat urutan nomor satu?.

Loyalitas pada profesi disaat ini bukanlah jaman dimana karyawan harus patuh buta pada atasan, bukanlah jaman dimana atasan bersikap seperti raja yang kata-katanya harus selalu diikuti alias dipatuhi, atasan itu bukan seorang yang bebas dari kesalahan dan karyawan tidak dalam posisi selalu disalahkan. Key words nya adalah atasan maupun karyawan harus menempatkan profesional diatas segalanya, loyalitas kepada profesi tidak dapat ditawar dan loyalitas kepada atasan bukanlah harga mati, tetapi bukan berarti pula mengabaikan loyalitas pada atasan, betapapun bregseknya seorang atasan wajib kita hormati.

Loyalitas pada profesi bukan pembenaran untuk menentang atasan kita yang brengsek, hakikatnya sebagai karyawan kita tidak memiliki wewenang untuk melakukan semua itu, wewenang kita adalah menjalankan semua tugas yang dibebankan perusahaan lewat tangan atasan kepada kita.

Timbul pertanyaan, berhakkah kita menolak perintah atasan yang tidak benar? apakah ini termasuk pembangkangan? Menolak perintah atasan yang tidak benar sebenarnya menunjukkan sikap bawahan yang memiliki loyalitas yang tinggi kepada atasan dan dedikasi yang tinggi pula kepada perusahaan. Kok bisa ya? ya i ya lah, masa ya i ya dong.

Hati hati dengan perbedaan pokok loyalitas dengan "Asal Bapak Senang", keduanya kerap disamaratakan. Perbedaan pokoknya dalah karyawan yang loyal sangat membenci perilaku Asal Bapak Senang sedangkan karyawan Asal Bapak Senang cendrung berprilaku mementingkan diri sendiri bahasa kerennya MEMBEBEK.

Loyalitas tidak menghalangi kita untuk mengatakan yang benar itu benar dan yang salah itu salah. Loyalitas yang salah kaprah akan membawa kerugian pada semua pihak. (eppie.cool)
Read More..

4 komentar:

the beauty of riau mengatakan...

Apakah ini semua pengalaman pribadi bang ?
Bang ada petuah melayu yang menjadi filosofi dan prinsip bagi saya :
Raja Alim Disembah
Raja Zalim Disanggah

Sudinotakim mengatakan...

Loyalitas memang perlu jika kita ingin maju...salam putra Singkep

the beauty of riau mengatakan...

ayo mari kirimkan komentar atau bual-bual wahab anda.

the beauty of riau mengatakan...

bang btw pantun di jokenya bagus bang, saya plesetkan pantunya bang buat m.syafii

jalan jalan ditepi muare
ditepi muare cari budak elok
kemane nak cari nak dare
Ya pasti di Daik

jalan jalan ditepi muare
ditepi muare mencari daun pandan
kemane nak cari anak dare
Ya pasti di Tanjung Uban